19 Januari 2010

Waspada DBD 2010


     Musim hujan telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, bahkan Banjir juga terjadi di beberapa wilayah Nusantara. Banyak penyakit yang timbul akibat musim penghujan ini, diantaranya demam berdarah. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak,remaja dan orang dewasa dengan tanda yang paling sering berupa demam, nyeri pada otot,dan nyeri sendi.
     Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
     Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium) dapat membantu terutama bila gejala klinis kurang memadai.
      Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980 seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor-Timur telah terjangkit penyakit. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu terjadi KLB setiap tahun.
KLB DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate (IR) = 35,19 per 100.000 penduduk dan CFR = 2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99 (tahun 2000); 21,66 (tahun 2001); 19,24 (tahun 2002); dan 23,87 (tahun 2003).


Gejala pada penyakit demam berdarah :
  • Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
  • Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
  • Hepatomegali (pembesaran hati).
  • Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
  • Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 /mm³.
  • Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
  • Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
  • Pendarahan pada hidung dan gusi.
  • Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah. 
     Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

Pencegahan
Salah satu cara pencegahan yang paling ampuh yaitu dengan memerangi / memberantas sarang nyamuk. Selain itu, kebersihan lingkungan juga merupakan faktor penentu dari timbulnya penyakit DBD. Berikut langkah pencegahan yang lebih dikenal dengan istilah 3M :














Menguras bak air





 Menutup Bak Penampungan Air


dan yang terakhir,....

Mengubur Barang Bekas..


sebenarnya,tindakan pencegahan erat kaitannya dengan menjaaga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal, maka dari itu, kebersihan lingkungan yang terjaga juga bisa mencegah perkembangan nyamuk penyebab DBD.

Pengobatan DBD :
  • Pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu pemberian obat penurun panas untuk demam, penghilang rasa sakit untuk nyeri, antasida untuk mengurangi volume asam lambung, serta pemberian cairan lewat mulut maupun infus Ringer Laktat atau Asering. Pada penderita DBD terjadi permeabilitas kapiler sehingga terjadi perembesan plasma. Deteksi dini kebocoran plasma dan penggantian cairan yang cukup bisa mencegah terjadinya syok. Perembesan plasma biasanya terjadi pada saat peralihan dari fase demam ke fase penurunan suhu, yaitu pada hari ketiga sampai kelima. Pada masa kritis ini diperlukan kewaspadaan. 
  • Penggantian cairan tubuh.

    • Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
    • Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.






3 komentar:

dodi mengatakan...

salam kenal bro. makasih ya sudah berkunjung ke happy desug :-)

Denny mengatakan...

Ok,...sama2 bro,..

tadcdabbs mengatakan...

dewalt titanium drill bit set
dewalt titanium drill bit set is silicone dab rig with titanium nail a piece of kit, not a piece of kit and has the same important titanium aftershokz design titanium knee replacement design principles and 바카라 사이트 structure damascus titanium as DEWAIT.

Hilangkan Gabut di masa PPKM

Wabah COVID-19 kini sudah menyebar luas hampir ke seluruh dunia, termasuk negara kita tercinta,Indonesia. Semakin luasnya penyebaran COVID-1...