14 Desember 2010

Peran Mikro Mineral (Fe) bagi Performa Atlet


  1. PENDAHULUAN
    Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bahan terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
    Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah zat besi, protein, piridoksin (vitamin B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh dan vitamin E yang mempengaruhi sintesis membrane sel darah merah. Anemia gizi merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi. Penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi terutama dalam bentuk besi hem. Anemi gizi besi terutama menyerang gologan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tak luput pula, anemia gizi besi ini terjadi pada atlet karena dikaitkan dengan aktivitas, hemoglobin dan menstruasi bagi atlet wanita.
    Anemia kekurangan zat besi dikarakteristikkan dengan kekurangan kapasaitas pembawa oksigen. Sebuah kondisi yang menyebabkan gangguan ketahanan atlet. Kekurangan zat besi biasanya dihubungkan dengan kekurangan fungsi imun, daya tahan dan penurunan kemampuan belajar.
     
  2. TUJUAN PENGATURAN GIZI
    1. Penyediaan makanan yang memenuhi kebutuhan energi dan zat-zat gizi makro maupun mikro pada saat menstruasi sesuai dengan ukuran tubuh, aktivitas, program latihan dari tiap jenis olahraga.
    2. Menanggulangi kasus-kasus khusus yang ditemukan berkaitan dengan menstruasi selama masa pembinaan dan berkaitan dengan gizi.
    3. Memberi konsultasi dan pendidikan gizi baik secara formal ataupun informal terhadap atlet atau official maupun pengelola makanan atlet.
    4. Monitoring dan evaluasi terhadap status atlet, maupun pelaksanaan penyelenggaraan makanan atlet.
  3. STATUS ZAT BESI DAN PENAMPILAN ATLET
    Atlet mendapat perhatian khusus mengenai status zat besi karena sebagai pembawa oksigen dan fungsi enzim oksidatif yang merupakan faktor kritis dalam ketahanan fisik. Kekurangan zat besi merupakan salah satu kekurangan zat gizi yang umum terjadi dan dapat pula terjadi pada atlet. Penyebab kekurangan zat besi pada atlet antara lain:
    1. Intake makanan
    Intake makanan atlet, terutama atlet olahraga ketahanan, lebih difokuskan pada karbohidrat dan mengurangi daging-dagingan. Pola makan ini dihubungkan dengan penyediaan energi yang optimal namun sedikit intake zat besi. Daging-dagingan menyediakan zat besi yang tinggi daripada bahan makanan lain. Pada atlet vegetarian pun dapat terjadi kekurangan zat besi karena dikaitkan dengan penghindaran bahan makanan sumber hewani yang merupakan tinggi zat besi sehingga akan beresiko kekurangan zat besi pula. Jadi, intake zat besi yang rendah pada atlet tersebut dikaitkan dengan konsumsi bahan makanan yang kandungan zat besinya kurang.  


        2.  Rendahnya penyerapan zat besi

    Diperkirakan hanya 5-15% besi makanan diabsorpsi oleh orang dewasa yang berada dalam status besi baik. Dalam keadaan defisiensi besi absorpsi dapat mencapai 50%. Banyak faktor yang mempengaruhi absorpsi besi antara lain:
    Bentuk besi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi hem yang merupakan bagian dari mioglobin dan hemoglobin yang terdapat di dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besinon-hem. Kurang lebih 40% dari besi di dalam daging ayam, dan ikan terdapat sebagai besi hem dan selebihnya sebagai besi non-hem. Besi non-hem juga terdapat di dalam telur, serealia, kacang-kacangan , sayuran hijau dan beberapa jenis buah-buahan. Makan besi hem dan non hem secara bersamaan dapat meningkatkan penyerapan besi non hem. Daging, ayam dan ikan mengandung suatu faktor yang membantu penyerapan besi. Faktor ini terdiri atas asam amino yang mengikat besi dan membantu penyerapannya.
  • Asam organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapan besi non hem dengan merubah betuk feri menjadi fero. Bentuk fero lebih mudah diserap. Vitamin C di samping membentuk besi-askorbat yang tetap larut dalam pH lebih tinggi dalam duodenum. Oleh karena itu, sangat dianjurkan mengonsumsi makanan sumber vitamin C setiap kali makan. Asam organik lainnya yaitu asam sitrat.
  • Asam fitat dan faktor lain dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuran menghambat penyerapan besi. Faktor-faktor ini mengikat besi sehingga mempersulit penyerapannya. Protein kedelai menurunkan absorpsi besi yag mungkin disebabkan oleh nilai fitatnya yang tinggi. Karena kedelai dan hasil olahannya mempunyai kandungan besi yang tinggi, pengaruh akhir terhadap absorpsi besi biasanya positif. Vitamin C dalam jumlah cukup besar dapat melawan sebagian pengaruh faktor-faktor yang menghambat penyerapan besi ini.
  • Tanin yag merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi dan bebarapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya. Bila besi tubuh tidak terlalu tinggi, sebaiknya tidak minum teh atau kopi waktu makan. Kalsium dosis tnggi berupa suplemen menghambat absorpsi besi namun mekanismenya belum diketahui secara pasti. Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI daripada susu sapi.
  • Tingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam klorida di dalam lambung atau pnggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasid menghalangi absorpsi besi.
  • Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi, diduga karena hem mempunyai struktur yang sama dengan vitamin B12.
  • Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuh kekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, absortpsi besi non hem dapat meningkat sampai sepuluh kali sedangkan besi hem dua kali. 
      3.   Peningkatan Pemecahan Sel Darah Merah 
    Pada beberapa penelitian, terjadinya hemolisis intravascular lebih sering terjadi pada atlet daripada non atlet. Hemolisis terjadi ketika pemforsiran tenaga dan pemecahan sel darah merah sebelum waktunya atlet memiliki daya tahan hidup sel darah merah kurang kebih 80 hari sedangkan pada non atlet kurang lebih 120 hari. Pada atlet pelari yang menggunakan frekuensi kaki lebih sering kemungkinan meningkatkan resiko hemolisis, tetapi hemolisis pun juga terjadi pada atlet perenang.  
    4.   Kehilangan zat besi lewat keringat 
    Konsentrasi kehilangan zat besi lewat keringat termasuk kategori rendah (2mg/liter keringat), tetapi kehilangan keringat pada aktivitas olahraga yang lama dapat meningkatkan resiko kehilangan zat besi (>2 liter keringat / jam). Atlet yang melakukan latihan dalam waktu lama, dapat terjadi kehilangan zat besi lewat keringat ini, tetapi pada atlet lain hal ini bukanlah sesuatu yang berarti. Jadi kehilangan zat besi lewat keringat tergantung pada frekuensi dan lama latihan yang dapat mengakibatkan kekurangan zat besi bila dihubungkan dengan intake bahan makanan sumber zat besi yang rendah. 
    5.   Kehilangan Zat Besi Lewat Darah 
    Kehilangan darah lewat menstruasi atau gangguan system gastrointestinal dapat mengakibatkan beberapa zat besi juga hilang. Atlet yang mendonorkan darah juga akan kehilangan sejumlah zat besi secara signifikan. Penggunaan obat – obatan non steroid anti-inflanmasi seperti ibu profen dan aspirin yang dikonsumsi atlet secara terus menerus dapat mengakibatkan iritasi saluran cerna dan kehilangan darah.
    Untuk diketahui, haid secara kasar adalah pengeluaran darah dari uterus karena tidak terjadinya pembuahan. Haid bukanlah suatu penyakit.  Karena haid mengeluarkan darah dan tergantung dari jumlah darah yang keluar, ini akan menentukan apakah Anda menjadi lemas, berkunang-kunang, jantung berdebar, atau terganggu tidur. Dengan atau tanpa olahraga, haid tetap akan keluar. Menurut dr R. Soetomo Slamet Iman Santoso, ahli penyakit dalam, saat haid jumlah darah kita pasti akan berkurang. Larangan berolahraga saat haid sebenarnya tidak mutlak. Artinya, jika Anda suka olahraga jalan santai, dan tidak pernah pusing atau berkunang-kunang, saat haid pun Anda dapat melakukannya. Tetapi apabila olahraganya menguras tenaga, misalnya badminton atau tenis, ia akan punya banyak pengaruh. Selain darah yang keluar, keringat pun bercucuran, sehingga ada komponen cairan, Na, Cl, dan air ikut keluar. Ditambah lagi jika Anda berlarian ke sana-kemari, bisa timbul "kekejangan" pada kandungan Anda hingga ada kemungkinan haid Anda akan bertambah banyak dan Anda akan merasakan lemah.Jadi olahraga yang boleh Anda lakukan adalah olahraga ringan, misalnya jalan kaki atau olahraga yang tidak melibatkan orang lain. Menurut dr Soetomo, sebaiknya orang yang sedang haid tidak melakukan pekerjaan atau olahraga yang membebani kekuatan dirinya sendiri. 

    HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PEMENUHAN GIZI SELAMA MENSTRUASI
  1. Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
  • Kurangi rokok atau berhenti merokok.
  • Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
  • Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
  • Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
  • Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
  • Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
  • Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
  • Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
    Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
  • Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
  • Menghindari dan mengatasi stres.
  • Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
  • Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
  • Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya.

12 Desember 2010

Kiat Menghadapi Ujian KTI

APA ITU KARYA TULIS ILMIAH??
Karya Tulis Ilmiah (KTI)  merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti yang bertujuan untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada para pembaca. Karya tulis ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat dalam objek tulisan. Maka sudah selayaknya jika tulisan ilmiah sering mengangkat tema seputar hal-hal yang baru (aktual) dan belum pernah ditulis orang lain. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang ditempuh, maka nama karya tulis juga berbeda, sebagai contoh pada jenjang pendidikan D3 karya tulis biasa disebut dengan KTI, sedangkan pada tingkat D4/S1 karya tulis disebut sebagai Skripsi, dan pada tingkatan yang lebih tinggi lagi (S2),karya tulis biasa disebut dengan istilah Tesis. 

Bagaimanakah Kiat Menghadapi Ujian KTI???
 Jangan paksakan diri anda. Kalau memang anda belum benar-benar siap untuk diuji, janganlah memaksakan diri untuk segera mengikuti ujian pendadaran hanya karena ingin pulang kampung lebih cepat dibanding teman-teman lain atau karena sudah bosan dengan penelitian yang sedang digeluti. Kalau terlalu terburu-buru akibatnya bisa fatal.


Siapkan draft skripsi yang akan diuji nanti dengan sebaik-baiknya.Pastikan bahwa semua data yang tertera dalam tulisan anda memiliki sumbernya sehingga saat berargumentasi nanti anda punya sumber yang valid. Hal-hal yang diperlukan untuk dibawa serta saat ujian pendadaran seperti laptop yang berisi slide presentasi, hasil penelitian, alat peraga dll. harus sudah dipersiapkan dengan baik pada malam sebelumnya. Dan saat itu usahakan bahwa anda sudah berhasil menginternalisasi minimal 80% dari hasil penelitian anda.


Pada hari H, usahakan anda datang lebih awal ke lokasi ujian untuk memastikan segala sesuatu dalam keaadaan beres mulai dari slide presentasi, alat peraga, laptop, viewer, ruangan, konsumsi buat bapak ibu penguji dan pembimbing (yang paling penting biar lulus,hehehehe). Kalau sudah demikian anda akan merasa lebih tenang dan bisa langsung lebih memusatkan perhatian pada penelitian dan skripsi anda.


Ingatlah bahwa saat itu andalah orang yang paling ahli di bidang penelitian yang akan diuji tersebut. Jangan gentar akan tingkat keahlian dan titel pendidikan yang dimiliki oleh para penguji anda. Meskipun mereka adalah orang-orang yang anda kenal baik karena sehari-hari mengajar anda di kelas dan anda tahu bahwa mereka adalah orang yang benar-benar expert di bidangnya tapi ingatlah untuk kira-kira 2 jam hari itu (waktu normal ujian pendadaran) andalah orang yang paling expert di bidang penelitian anda. Toh, kalau anda menambahkan maupun mengurangi bagian- bagian dari skripsi atau penelitian anda itu tidak akan diketahui oleh para penguji anda. Ini bukan bermaksud membuat anda menjadi sombong, tapi sekedar menaikkan rasa percaya diri anda he..he.. dan lagi pula anda adalah seorang murid dan seorang murid tidaklah melebihi gurunya.


Ingatlah saat itu para promotor anda yakni dosen pembimbing I dan pembimbing II anda juga ikut merasakan apa yang sedang anda rasakan saat itu yakni mereka juga akan merasa tegang dan was-was kalau-kalau anda gagal melewati ujian pendadaran tersebut. Kalau seandainya anda gagal dan disuruh mengulang atau lebih buruknya disuruh mengganti total penelitian anda dengan penelitian yang baru, lagi-lagi bukan hanya anda saja yang malu dan repot tetapi dosen pembimbing anda juga akan terkena dampaknya. Ini hanya sekedar hiburan kecil yang menguatkan anda bahwa saat itu anda tidak sendirian he…he…


Janganlah terlalu membuku saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para penguji. Maksudnya kalau anda terlalu membuku dalam menjawab pertanyaan akan membuat jawaban anda tidak akan berkembang meskipun sudah berulang kali diberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan atau clue oleh para penguji dengan harapan akan bisa menuntun anda ke jawaban yang paling tepat tetapi kalau anda terlalu membuku hal itu akan semakin mempersulit anda.

Pada malam sebelum ujian pendadaran, usahakan istirahat yang cukup dan pada pagi hari atau siang hari sebelum ujian pendadaran pastikan bahwa anda punya tenaga yang cukup buat ujian pendadaran dengan makan secukupnya soalnya seturut pengalaman saya, selama ujian pendadaran, saya terus berdiri dan baru merasa capek saat menjelang akhir ujian. Jadi, saat ujian pendadaran bukan kekuatan otak saja yang diuji tetapi kekuatan otot juga.

Jangan lupa berdoa pada Tuhan sesuai dengan keyakinan anda. Ingat anda sudah melakukan hal-hal yang menjadi bagian anda, dan biarkan Tuhan yang melakukan bagianNya.

Nah,ini dia persiapan yang harus anda pegang dalam menghadapi ujian KTI
Persiapan Fisikal
Jaga kesehatan diri, jangan terlalu begadang, cukup istirahat, konsumsi makanan bergizi.

Persiapan Mental
Tumbuhkan sikap berani menghadapi tantangan, kendalikan rasa grogi dan gugup.

Persiapan Material
Siapkan bahan materi presentasi dengan baik sesuai aturan, juga alat tulis dengan lengkap

Persiapan Sosial
Jalin hubungan baik dalam menanggapi pertanyaan dosen, mahasiswa dan pihak pengelola

Persiapan Finansial
Dana khusus diperlukan untuk urusan selama penelitian dan saat menempuh ujian akhir.

Semoga tips ini bisa membantu para pembaca yang akan melakukan ujian pendaran atau sidang pada berbagai level pendidikan, khususnya mahasiswa Gizi Malang,hehehehe.

26 November 2010

Penatalaksanaan Gizi pada Pasien TB Paru

Penyakit TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh mikro bakterium tuberkulosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit. Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya (DEPKES RI, 2002). Penyakit tuberkulosis disebabkan oleh kuman/bakteri Mycobacteriumtuberculosis. Kuman ini pada umumnya menyerang paru - paru dan sebagian lagi dapat menyerang di luar paru - paru, seperti kelenjar getah bening (kelenjar), kulit, usus/saluran pencernaan, selaput otak, dan sebagianya (Laban, 2008).

Tuberkulosis klinis disebabkan oleh mycobacterium tuberculosis. Bentuk yang tidak khas dari mikobakterium (misalnya Myco, kansasii, mycointracellulare) juga dapat menyebabkan penyakit paru pada orang-orang yang lemah atau kekebalannya tertekan. Insiden tuberkulosis aktif diantara pasienpasien yang sputumnya positif terhadap basil tahan asam, pada hapusan langsung adalah sekitar 11 %, dibandingkan dengan hanya 1,0% pada pasien yang hasil spuntumnya positif (Evans dan Crockford, 1994). Mikrobakterium tuberkulosis adalah kuman berbentuk batang, yang mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, sehingga disebut pula basil tahan asam (BTA). Kuman TBC cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab. Dalam jaringan tubuh kuman ini dapat dormant atau tertidur lama selama beberapa tahun (Depkes RI, 2002).

Tempat masuknya kuman mikrobaterium tuberkulosis adalah saluran pernapasan, saluran pencernaan (GI), dan luka terbuka pada kulit. Kebanyakan infeksi tuberkulosis terjadi malalui udara, yaitu melalui inhalasi dropet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Saluran pencernaan merupakan tempat masuk utama bagi jenis bovin, yang penyebarannya melalui susu yang terkontaminasi. Tuberkulosis adalah penyakit yang dikendalikan oleh respon imunitas diperantara sel ( Price, 1995).

Klasifikasi penyakit TBC dapat dibagi menjadi enam kategori atau kelas yaitu :
1.  Kelas 0
Tidak ada jangkitan tuberkulosis, tidak terinfeksi (tidak ada riwayat terpapar, reaksi terhadap tes kulit tuberkulin tidak berwarna).
2.  Kelas 1
Terpapar tuberkulosis, tidak ada bukti infeksi (riwayat terpapar, reaksi tes kulit tuberkulin tidak bermakna).
3.  Kelas 2
Pada infeksi tuberkulosis, tidak timbul penyakit (reaksi tes kulit tuberkulin bermakna, pemeriksaan bakteri negatif, tidak ada bukti klinik maupun radiografik).
4.  Kelas 3
Tuberkulosis : saat ini sedang sakit (Mikrobakterium Tuberkulosis ada dalam biakan selain itu, reaksi tes kulit tuberkulosis bermakna dan ada bukti radiografik tentang adanya penyakit).
5.  Kelas 4  
Tuberkulosis : saat ini tidak sedang menderita penyakit (ada riwayat mendapat pengobatan pencegahan tuberkulosis, tidak ada bukti klinik dan radiografik tentang adanya penyakit pada saat ini).
6.  Kelas 5 
Orang dicurigai mendapat tuberkulosis (diagnosa di tunda).

Keluhan yang banyak terdapat pada penderita Tuberkulosis Paru yaitu :
a. Demam
Biasanya menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40-41°C. keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman tuberkulosis
yang masuk.
b. Batuk
Gejala ini banyak ditemukan, batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Sifat bentuk dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi produktif (menghasilkan spuntum).
c. Sesak nafas
Pada penyakit yang ringan (baru tumbuh) belum dirasakan sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
d. Nyeri dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura sewaktu pasien menarik atau melepaskan napasnya.
e. Malaise
Penyakit tuberkulosis bersifat radang yang menahun. Gejala malaise sering ditemukan berupa anoreksia tidak ada nafsu makan, badan makin kurus (berat badan turun), sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam.


Terapi Diit
Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan mencegah kerusakan jaringan tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar penderita dapat melakukan aktifitas normal.
Terapi Diet untuk penderita kasus Tuberkulosis Paru adalah:
a. Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat badan normal.
b. Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak meningkatkan kadar albumin serum yang rendah     (75-100  gr).
c. Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.
d. Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.
e. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.
Macam diit untuk penyakit TBC:
a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)
    Energi: 2600 kkal, protein 100 gr (2/kg BB).
b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)
    Energi 3000 kkal, protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)
NB : Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi makro dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh penderita (BB dan TB) dan Penderita dapat diberikan salah satu dari dua macam diit Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) sesuai tingkat penyakit penderita.
Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada penderita tuberculosis.

19 Agustus 2010

PENTINGNYA SERAT BAGI TUBUH

          Istilah serat makanan (dietary fiber) harus dibedakan dengan istilah serat kasar (crude fiber) yang biasa digunakan dalam analisa proksimat bahan pangan.  Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang di-gunakan untuk menentukan kadar serat kasar yaitu asam sulfat (H2SO4 1.25%) dan natrium hidroksida (NaOH  1.25%).  Sedang serat makanan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan.  Serat kasar ialah sisa bahan makanan yang telah mengalami proses pemanasan dengan asam kuat dan basa kuat selama 30 menit yang dilakukan di laboratorium.  Dengan proses seperti ini dapat merusak beberapa macam serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia dan tidak dapat diketahui komposisi kinia tiap-tiap bahan yang membentuk dinding sel.  Oleh karena itu serat kasar merendahkn perkiraan jumlah kandungan serat sebesar 80% untuk hemisellulosa, 50-90% untuk lignin dan 20-50% untuk sellulosa.
          Definisi terbaru tentang serat makanan yang disampaikan oleh the American Association of Cereal Chemist (AACC, 2001) adalah merupakan bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan absorpsi  pada usus halus dengan fermentasi lengkap atau partial pada usus besar.  Serat makanan tersebut meliputi pati, polisakharida, oligosakharida, lignin dan bagian tanaman lainnya (Joseph, 2002).
          Food Facts Asia (1999), Dennis Gordon, peneliti gizi dan serat makanan pada North Dakota State University di AS, mengungkapkan bahwa sejumlah penyakit berkaitan dengan ketidakcukupan konsumsi serat dalam menu sehari-hari. Seperti kanker kolon, tingginya kolesterol darah, diabetes, divertikulosis, konstipasi (sembelit). Penyakit divertikulosis dicirikan adanya penonjolan pada bagian luar usus berbentuk bisul, disertai radang atau infeksi. Sebagai langkah preventif dan terapi penyakit jantung, serat makanan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL, low density lipoprotein) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL, high density lipoprotein). Pola makan yang benar, yaitu rendah lemak dan kaya serat, membantu menghindari gumpalan lemak pada dinding arteri (plaque) dan menjamin lancarnya aliran darah (Joseph, 2002).
          Asam empedu dan steroid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, diekresi ke dalam empedu dan biasanya kembali ke hati melalui reabsobsi dalam usus halus. Pengikatan empedu oleh serat juga menyebabkan asam empedu keluar dari siklus enterohepatik, karena asam empedu yang disekresi ke usus tak dapat diabsorbsi tetapi terbuang ke dalam feses. Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan hepar harus menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentuk asam empedu. Hal ini yang menyebabkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol dan LDL darah (Joseph, 2005 )
          Diet tinggi serat juga mampu mencegah penyakit jantung, pembuluh darah, diabetes, obesitas, hipertensi, dan gangguan usus besar. Serat makanan juga berperan memperlancar proses pembuangan sisa-sisa makanan dari usus (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008). Serat mampu menjerat lemak dalam usus, berarti serat larut mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. Dengan demikian, serat ini membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Serat larut air menurunkan kadar kolesterol darah hingga 5% atau lebih (Shinnick FL, et. al., 1991 dalam Intisari, 2001).
          Para ahli gizi di Swedia melaporkan, kebiasaan makan biji-bijian atau padi-padian, dapat menekan risiko terkena kanker perut. Hasil riset terbaru seperti dipublikasikan Majalah Gastroenterology, pengkonsumsi serat dalam jumlah paling tinggi dapat menurunkan sekitar 60% dari risiko mengidap penyakit kanker perut daripada kelompok yang mengkonsumsi sedikit serat (Suyono, 2001 dalam Indomedia.com, 2008). Laporan National Heart, Lung and Blood Institute, AS, ada hubungan langsung antara konsentrasi kolesterol darah dengan penyakit jantung koroner. Diet serat larut, seperti dilaporkan Food Facts Asia (1999), menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner (Suyono, 2001 dalam Indomedia.com, 2008).

SUMBER SERAT
          Kandungan serat dalam makanan sangat bervariasi antara satu sumber dengan sumber lainnya. Sumber serat pangan yang baik adalah sayur, buah, serealia, dan kacang-kacangan (Joseph, 2002). Serat yang tidak larut dalam air ada tiga macam yaitu sellulosa, hemisellulosa dan lignin.  Serat tersebut banyak terdapat pada sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.  Sedang serat yang larut dalam air adalah pectin, musilase dan gum.  Serat ini juga banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal sedang gum banyak terdapat pada aksia (http://nusaindah.tripot.com, 2003).
          Buah yang banyak mengandung serat adalah alpukat, belimbing, srikaya, cempedak, nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang, mangga, nanas, dan sebagainya. Dibandingkan dengan sayur, buah-buahan mengandung serat pangan lebih sedikit. Jenis makanan seperti tepung dan roti, serat pangan tergantung pada kandungan dedaknya. Kandungan serat pangan pada roti cokelat (wholemeal bread) sekitar 8,5 persen, sedangkan pada roti putih (white bread) 2,7 persen. Beberapa bahan makanan lain yang terbuat dari serealia, seperti breakfast cereals, cakes, biskuit, dan pastry juga merupakan sumber serat pangan yang cukup baik (Joseph, 2002).


KEBUTUHAN SERAT
          Ada kesepakatan umum, orang dewasa mestinya mengonsumsi serat 20 - 35 g per hari atau 10 - 13 g per 1.000 kkal menu. Bagi masyarakat AS dianjurkan mengonsusmi serat makanan 25 g per 2.000 kkal menu atau 30 g per 2.500 kkal menu sehari. Kenyataannya, asupan serat makanan pada masyarakat AS lebih rendah dari anjuran, umumnya 10 - 15 g per hari. Asupan serat 20 - 35 g setara 9 - 13 buah apel atau 12 - 16 potong roti gandum per hari (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008).
          Informasi tingkat konsumsi serat di Indonesia, dilakukan dengan analisis tingkat konsumsi serat dengan data survei Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) yang dikumpulkan Direktorat Gizi Masyarakat, Depkes, RI.   Rata-rata tingkat konsumsi serat penduduk Indonesia secara umum yaitu sebesar 10.5 gram/orang/hari, baru mencapai sekitar separuh dari kecukupan serat yang dianjurkan.  Kecukupan serat untuk orang dewasa berkisar antara 20 - 35 gram/hari atau 10-13 gram serat untuk setiap 1000 kal (Joseph, 2002). Pada masyarakat Singapura, berdasarkan survei 1983, asupan serat rata-rata 15 g per hari. Begitu pula di Hongkong (1995), asupan serat kurang dari 10 g sehari, seperti dilaporkan Food Facts Asia (1999).
          Untuk anak di atas usia dua tahun, cukup 5 g serat makanan per hari, dan ditingkatkan serirama dengan bertambahnya usia (Williams CL, 1995), hingga mencapai asupan 25 - 35 g per hari setelah berusia 20 tahun. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang asupan serat untuk bayi dan anak-anak di bawah umur dua tahun. Bagi orang tua, asupan serat makanan yang dianjurkan 10 - 13 g per 1.000 kkal (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008).

16 Agustus 2010

HIDUP SEHAT DENGAN HIPERTENSI

          Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. ASH membagi hipertensi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal, hipertensi tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Hipertensi merupakan peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg  atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg.

Berikut adalah faktor penyebab terjadinya hipertensi :

Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) :
  1. Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35 – 55 tahun
  2. Etnis,  etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi
  3. Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.
Faktor lingkungan  (dapat dimodifikasi)
  1. Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia.
  2. Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.
  3. Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.
  4. Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.
    Tanda dan gejala hipertensi:

    1. Sakit kepala bagian belakang
    2. Pusing dan migren
    3. Peningkatan tekanan darah
    4. Mual dan Muntah
    5. Cemas
    6. Keringat berlebihan
    7. Gemetar
    8. Nyeri Dada
    9. Pandangan kabur
    10. Telinga berdenging
    11. Sukar tidur

    Komplikasi / Bahaya pada penyakit hipertensi:
  1. Pada Mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan kematian sel – sel mata, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
  2. Pada Jantung: jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung yang lama dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
  3. Pada Ginjal: suplai darah pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
  4. Pada Otak: jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (Stroke) 
     Pencegahan pada penyakit hipertensi
  1. Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat      ( positif ).  Hindari stress serta sedih berkepanjangan
  2. Olahraga sesuai kemampuan dan teratur
  3. Istirahat yang cukup
  4. Hindari merokok
  5. Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
  6. Banyak makan buah dan sayuran
  7. Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
  8. Periksalah sedini mungkin darah tinggi
MAKANAN YANG DIANJURKAN
Beras, kentang, singkong, terigu, gula, hunkwe. Makanan yang diolah dari bahan tersebut diatas tanpa garam dapur

MAKANAN YANG DIBATASI
Daging, ayam, ikan,  telur,  susu

MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
Semua bahan makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya dan atau diawetkan, seperti :
  1. Otak, ginjal, lidah, sarden, daging,ikan, susu
  2. Kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak dengan garam dapur.
  3. Semua sayuran segar, yang diawetkan dengan garam dapur dan natrium benzoat.
  4. Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan dengan garam dapur dan natrium benzoat.
  5. Semua bumbu-bumbu kering yang mengandung garam dapur dan bahan pengawet

FUNGSI HATI DALAM METABOLISME

          Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Lobus kiri hati berada di dalam epigastrium, tidak dilindungi oleh tulang iga sebagaimana disajikan pada Gambar 2.1. Hati normal kenyal dengan permukaan yang licin (Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor, 1994).


            Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar, beratnya antara 1000-1500 gram, kurang lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks dan rumit. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis yang dapat dilihat dari luar. Mikroskopik dalam hati manusia terdapat 50.000 – 100.000 lobuli. Setiap lobulus merupakan bentuk heksagonal yang terdiri atas lembaran sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial yang mengelilingi vena sentralis. Di antara lembaran sel hati terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid. Sinusoid tidak seperti kapiler lain, dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer. Sel Kupffer merupakan sistem retikoloendotel dan mempunyai fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam tubuh. Oleh karena itu hati merupakan salah satu organ utama sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan agen toksik (Yast Husadha, 1996). 

FUNGSI HATI
          Hati juga berfungsi sebagai tempat utama untuk biotransformasi vitamin dan bentuk aktif vitamin tersebut. Pada pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis akan mengalami penurunan kadar vitamin dalam serum secara signifikan, terutama vitamin yang larut lemak. Selain itu juga terjadi penurunan pada niasin, vitamin B12, asam folat, dan vitamin B6 (John B. Watkins dan Mark S. Glassman, 1985). Menurut Yast Husadha (1996), fungsi hati dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah :

1. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu.
       Hal ini merupakan fungsi utama hati. Hati mengekskresikan sekitar satu liter empedu setiap harinya.          Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid, kolesterol, dan pigmen empedu.

2. Fungsi metabolik
      Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga memproduksi energi dan tenaga. Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor (1994) menjelaskan sebagai berikut :

a. Metabolisme lemak
Asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan asam lemak rantai sedang atau pendek yang diserap di usus diangkut ke hati. Trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid disintesis di hati dari asam lemak dan berikatan secara kompleks dengan protein akseptor lemak spesifik membentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (very low density lipoprotein, VLDL) yang memasuki plasma. Hati juga terlibat dalam proses metabolism lipoprotein berdensitas intermediet dan rendah.
b. Metabolisme karbohidrat
Hati merupakan sumber utama glukosa plasma. Setelah makan, glukosa diperoleh dari absorpsi usus. Pada keadaan puasa, glukosa didapat dari glikogenolisis dan glukoneogenesis di dalam hati. Hati merupakan tempat penyimpanan utama glikogen dalam tubuh. Bila terjadi defisiensi glukosa, hati memetabolisme asam lemak menjadi badan keton, yang berperan sebagai sumber energi alternatif untuk berbagai jaringan.
c. Metabolisme protein
Sebagai tambahan bagi fungsi sintesisnya, hati adalah organ utama untuk katabolisme protein dan sintesis urea. Urea disekresi oleh hati ke dalam plasma untuk diekskresi melalui ginjal.

3. Fungsi pertahanan tubuh
Fungsi pertahanan tubuh ini terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan. Hati berperan penting dalam mendetoksifikasi senyawa nitrogen beracun yang berasal dari usus serta berbagai obat dan bahan kimia (Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor, 1994).

4. Fungsi vaskular hati
Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya darah mengalir ke vena sentralis dan dari sini menuju ke vena hepatika untuk selanjutnya masuk ke dalam vena kava inferior. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hati diperkirakan mencapai 1500 cc tiap menit.
 

11 April 2010

Makanan dan Minuman Suplemen, serta Doping pada Atlet



    Prestasi olahraga merupakan dambaan setiap atlet. Ada yang meraihnya dengan cara berlatih dengan baik disertai asupan nutrisi yang optimal, namun ada yang melakukannya dengan cara mengkonsumsi berbagai suplemen, baik yang diperbolehkan maupun yang dilarang. Zat-zat yang dikonsumsi dengan tujuan meningkatkan kinerja saat berolahraga disebut zat ergogenik. Zat-zat ergogenik didefinisikan sebagai zat-zat yang dapat meningkatkan penggunaan energi, termasuk produksi, kontrol, dan efisiensi energi. Atlet seringkali menggunakan zat ergogenik untuk meningkatkan performans dan meraih kemenangan dalam kompetisi. Diperkirakan sekitar 1 sampai 3 juta atlet di Amerika Serikat menggunakan anabolik steroid.
    Zat-zat ergogenik diklasifikasikan dalam 5 kategori, yaitu (1) secara mekanik, misalnya penggunaan sepatu yang sangat ringan, (2) secara psikologis, seperti hipnosis, (3) secara fisiologis, misalnya doping darah, (4) secara farmakologis, misalnya suplemen anabolik steroid, dan (5) secara nutrisional, misalnya suplemen creatin. Zat-zat ergogenik digunakan secara spesifik berdasarkan cabang olahraga, misalnya atlet yang aktivitasnya tergantung pada kekuatan otot seperti pada olahraga angkat berat biasanya menggunakan anabolik steroid untuk meningkatkan massa otot. Beberapa atlet nomor endurans seperti pelari maraton dan balap sepeda menggunakan doping darah atau eritropoetin (EPO) untuk meningkatkan kapasitas angkut oksigen.
 
Antioksidan
    Antioksidan adalah substansi yang dapat mengatasi radikal bebas. Zat-zat yang termasuk antioksidan meliputi enzim, vitamin, mineral, dan phytochemical. Seperti diketahui, pada saat olahraga konsumsi oksigen meningkat sekitar 20 kali dari kondisi awal. Dengan demikian ada risiko terbentuk radikal bebas, terlebih pada olahraga dengan intensitas tinggi. Antioksidan dikatakan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan meningkatnya jumlah radikal bebas yang terbentuk akibat latihan fisik, melindungi terhadap penyakit akibat proses penuaan, dan mencegah penuaan dini.
Riset penggunaan antioksidan pada atlet memberikan hasil yang bervariasi. Konsumsi antioksidan dalam bentuk multivitamin memberikan manfaat yang lebih baik selama latihan intensitas tinggi. Namun demikian, penggunaannya tetap harus berhati-hati, karena penelitian yang dilakukan biasanya untuk pemakaian jangka pendek. Untuk penggunaan jangka panjang belum cukup informasi tentang hal tersebut.
Kebutuhan perhari beberapa antioksidan adalah sebagai berikut: beta karoten 15-25 mg, vitamin C 150 mg, vitamin E 50-80 mg, dan selenium 50-100 µg. Pengunaan antioksidan biasanya relatif aman, asal dikonsumsi sesuai dosis anjuran. Dosis selenium lebih dari 900 µg dapat menyebabkan efek mual dan muntah, sedangkan vitamin larut lemak dapat menimbulkan efek toksik jika melebihi 10 kali lipat dosis yang diperbolehkan.
Suplemen Protein
    Suplemen protein dapat brupa bubuk yang dicampur ke susu atau air, dapat juga berupa protein batangan. Sebagian besar berupa protein susu. Suplemen protein diklaim dapat menstimulasi sistem imun dan mencegah menurunnya sistem imun akibat latihan berat. Namun demikian perlu diingat bahwa konsumsi protein berlebihan akan memperberat fungsi ginjal karena produk akhir protein adalah amonia yang harus dibuang melalui ginjal. Disamping itu harga suplemen ini biasanya mahal.
Ginseng
    Ginseng diklaim dapat meningkatkan pembentukan energi, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan libido, dan menjaga kesehatan. Studi tentang ginseng memberikan hasil yang bervariasi, tergantung pada dosis, cara pemberian, desain penelitian yang digunakan, dan tipe ginseng yang digunakan.
    Dalam 100 g ginseng mengandung 338 kalori, 12,2 g protein, 70 g karbohidrat, beberapa vitamin, dan zat-zat aktif lainnya. Meskipun diperbolehkan, penggunaan ginseng harus berhati-hati, karena beberapa sediaan ginseng mengandung produk herbal lain, misalnya efedrin, yang tidak selalu tertulis dalam kemasan. Dosis harian dari akar kering ginseng 0,5-2 g per hari. Dosis toksik pada manusia belum diketahui.
L-Carnitin
    L-carnitin merupakan asam karboksilat rantai pendek, dibentuk secara endogen dari asam amino lisin dan metionin. Zat ini diklaim dapat meningkatkan kemampuan aerobik dan menurunkan lemak tubuh.
Sebuah penelitian yang menggunakan L-carnitin 4 g selama 7 hari disertai latihan anaerob intensitas tinggi tidak menunjukkan adanya efek ergogenik, namun hanya meningkatkan kadar serum carnitin. Penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian penggunaan L-carnitin sebagai zat ergogenik memberikan hasil yang bervariasi. Dari 13 penelitian yang sudah dilakukan, dilaporkan 9 penelitian tidak menunjukkan adanya efek suplementasi L-carnitin dalam meningkatkan kadar asam lemak, VO2max, maupun dalam meningkatkan performans, sedangkan 4 penelitian menunjukkan manfaat ergogenik L-carnitin.
Kafein
    Kafein digolongkan sebagai stimulan, diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan. Efek samping yang sering timbul adalah kecemasan dan gangguan tidur. Efek diuretiknya berpotensi menimbulkan dehidrasi.
Dosis yang diperbolehkan tidak lebih dr 12 mcg/ml dalam urin (8 cangkir kopi).
Creatin Monohydrate
    Creatin monohydrate diklaim dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbesar otot, membantu membakar lemak, dan meningkatkan daya tahan serta menunda kelelahan. Zat ini merupakan salah satu komponen dalam sumber makanan tinggi protein, seperti daging merah. Secara endogen dibentuk dari asam amino glisin, arginin, dan metionin oleh hati, ginjal, dan pancreas. Sebagian besar creatin disimpan di otot skelet, dan sekitar 5 % di jantung, otak, dan testis.
    Beberapa studi memperlihatkan efek jangka pendek suplementasi creatin dalam aktivitas yang menbutuhkan kekuatan dan poser. Namun demikian, suplementasi creatin tidak berdampak pada aktivitas yang membutuhkan daya tahan.
Doping dalam Olahraga
    Doping didefinisikan sebagai terjadinya pelanggaran satu atau lebih peraturan anti-doping yang dikeluarkan oleh badan anti-doping dunia. Adapun yang termasuk dalam doping adalah sebagai berikut:
1. Terdapat zat terlarang atau metabolit atau markers dalam sampel olahragawan
2. Menggunakan, memiliki, memperdagangkan zat erlarang atau metode terlarang.
3. Menolak menyerahkan sampel
4. Merusak atau upaya merusak sampel
5. Memberikan atau upaya memberikan kepada olahragawan.
    Zat-zat terlarang, yaitu anabolik agent, hormon dan zat terkait, beta-2 agonist, antagonis dan modulator hormon, diuretik dan masking agent lainnya. Masking merupakan penggunaan zat atau metode spesifik untuk mencegah atau mengelabui badan anti-doping dalam mendeteksi doping. Sebagai contoh penggunaan diuretik sebagai penurun berat badan, melarutkan urin, dan mengaburkan zat-zat lain, serta penggunaan probenesid untuk menghambat pengeluaran urin.
Metode terlarang yaitu meningkatkan transfer oksigen melalui doping darah, manipulasi kimiawi dan fisik, misalnya melalui infus intravena, merusak sampel, doping gen.
Zat terlarang dalam kompetisi yaitu stimulan, narkotika, cannabinoid, glucocorticosteroid. Zat terlarang dalam olahraga tertentu, yaitu alkohol dan beta blocker.
Penggunaan Zat-zat Ergogenik
    Penggunaan sistem rating dapat digunakan untuk menilai zat ergogenik. Warna merah berarti berhenti, artinya jangan dikonsumsi. Warna kuning berarti hati-hati. Warna hijau berarti boleh dikonsumsi.    Zat ergogenik dalam klasifikasi merah berarti harus dihindari karena tidak ada bukti ilmiah mempunyai efek ergogenik atau berbahaya bagi kesehatan, atau termasuk dalam daftar larangan IOC. Zat ergogenik dalam klasifikasi kuning berarti harus digunakan secara hati-hati karena masih dibutuhkan bukti penelitian terkait dengan manfaat dan keamanannya. Zat ergogenik dalam klasifikasi hijau boleh digunakan oleh atlet karena manfaatnya terbukti secara ilmiah selama dikonsumsi sesuai dosis yang ditentukan dan dalam periode waktu tertentu. Meskipun diklasifikasi hijau bukan berarti zat ergogenik ini boleh untuk setiap atlet. Zat ergogenik klasifikasi hijau dapat meningkatkan performans atlet untuk jenis olahraga tertentu.
    Beberapa contoh zat ergogenik klasifikasi merah yaitu androstendedione, DHEA, 19-norandrostendedione, 19-norandrostendediol, ephedra. Contoh zat ergogenik klasifikasi kuning yaitu ginseng, ginkgo biloba, coenzyme Q10, cytochrome c, carnitine, chromium, echinacea, glucosamine, glutamine, HMB, colostrum, kafein. Zat ergogenik klasifikasi hijau yaitu penggantian air dan karbohidrat, creatin, antioksidan, suplemen besi, suplemen kalsium, suplemen multivitamin dan mineral.
Sebagai respon terhadap penggunaan zat-zat ergogenik di kalangan atlet, dikeluarkan kebijakan yang mengatur penggunaannya dan program tes doping untuk memonitor. Jadi sangatlah penting untuk para praktisi mengetahui zat-zat ergogenik sehingga dapat menerapkannya dengan bijaksana dan dapat memberikan saran yang tepat bagi atlet.
Daftar Pustaka
Christiana Phillipou. Ergogenic Aids Used by Athletes. Presentation.
Maughan, R. 1999. Nutritional Ergogenic Aids and Exercise Performance. Nutrition Research Reviews, 12: 255-280.
Marc D. Silver. 2001. Use of Ergogenic Aids by Athletes. Am Acad Orthop Surg, vol.9, No.1:61-70.
Toho Cholik. 2007.Pedoman Anti Doping dalam Olahraga. Lembaga Anti-doping Indonesia, Jakarta.


 



 

4 Maret 2010

GIZI SEIMBANG


Gizi berasal dari bahasa arab: “al gizai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.Manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasak dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein dan lemak yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh
diperlukan air dan serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.

Hidangan “gizi seimbang” adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau protein ini penting
untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Bahan makanan sumber zat tenaga dari karbohidrat, antara lain: beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, pasta` makaroni dan tepung-tepungan disamping gula murni, baik sukrosa, glukosa atau laktosa. Sedangkan bahan makanan sumber zat tenaga daril emak antara lain: lemak hewani, minyak, santan, margarine dan mentega. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewani antara lain: daging, ikan, ayam, telur, udang, kerang sari serta turunannya (seperti keju, yoghurt, dll).
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses metabolisme. Sedangkan serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk
memberikan isi perut (bulky) dan membantu memperlancar proses buang air besar. Selain itu serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus.

Disamping “4 Sehat 5 Sempurna”, pola makan yang mengikuti “13 Pesan Dasar Gizi Seimbang” sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan zat gizi.

1. Makanlah aneka ragam makanan

Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari berbagai makanan, yang menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

Dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks (padi-padian, umbi-umbian dan tepung-tepungan) daripada karbohidrat murni (gula).

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi

Lemak dan minyak berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K serta menambah lezatnya hidangan. Dianjurkan menggunakan lemak dan minyak nabati, karena mudah dicerna oleh tubuh.

5. Gunakan garam beryodium

Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida, sebanyak 30-80 ppm. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam beryodium untuk memasak/mengolah makanan agar tidak terjadi Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).

6. Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi / Fe adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin (Hb) atau sel darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber zat besi yang baik berasal dari makanan hewani (heme-iron) dibandingkan dari makanan nabati (nonheme-iron).

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya lengkap, mengandung zat kekebalan dan memberikan ASI akan mempererat jalinan kasih saying ibu dan bayinya.

8. Biasakan makan pagi

Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau diproses dengan alat (air minum dalam kemasan). Fungsi air minum dalah tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Dianjurkan minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan risiko penyakit ginjal.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

Kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses menua.

11. Hindari minum minuman beralkohol.


Minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri. Selain itu, minum-minuman beralkohol secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit yang gawat, misalnya penyakit hati.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung organisme atau bakteri tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Memakan makanan tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain menderita keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.

13. Bacalah pada label makanan yang dikemas.

Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemasan sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakannya.keterangan mengenai tanggal kadaluwarsa pada label menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedankan keterangan mengenai bahan-bahan, yang terkandung pada makanan kemasan tersebut, memberikan informasi kepada konsumennya untuk menilai halal atau tidaknya makanan tersebut.
 
Kebiasaan hidup sehat dan bersih juga merupakan faktor yang sangat mendukung kedua setelah nutrisi, jadi biasakanlah mulai merubah pola dan kebiasaan anda mulai dari hal yang paling sederhana, diantaranya yang terdapat pada 13 pesan diatas.

21 Februari 2010

10 Makanan yang bisa Meningkatkan Gairah Seksual

Banyak mitos seputar makanan yang dapat meningkatkan gairah seks, di antaranya cokelat. Hasil studi memang menunjukkan bahwa beberapa vitamin dan mineral tertentu yang terdapat dalam makanan dapat mendorong level hormon, meningkatkan sensitivitas saraf, dan membuat hubungan seks semakin dapat dinikmati. Bila suatu ketika Anda merasa begitu bergairah dengan suami, salahkan saja makanan yang Anda konsumsi sebelumnya. Judy Dutton dari majalah Redbook menjelaskan manfaat dari berbagai makanan berikut ini untuk meningkatkan gairah seks Anda:
Strawberry. Buah dengan penampilan yang segar dan menggiurkan ini mengandung antioksidan dan memperbaiki sirkulasi darah. Jika sirkulasi darah Anda lancar, tentunya tubuh Anda terasa lebih segar dan siap untuk menghadapi "serangan" yang panas dari pasangan. Olah strawberry sebagai smoothies, campurkan ke dalam cornflakes, atau celupkan ke dalam cokelat cair.
Telur. Entah direbus, diceplok, didadar, telur mengandung vitamin B6 yang membantu tubuh menyeimbangkan level hormon dan mengatasi stres. Apakah suasana di kantor telah menurunkan mood Anda dalam bermesraan dengan suami? Buatlah roti isi telur, atau makanan lain yang mengandung vitamin B6, seperti bayam, wortel, kacang polong, biji bunga matahari, bibit gandum, atau ikan, untuk memperbaiki mood Anda.
Steak. Daging sapi dan daging unggas berwarna gelap dapat membantu kendali produksi prolaktin dalam tubuh, yaitu hormon yang pada kadar yang tinggi dapat mengurangi dorongan seks Anda. Namun Anda yang lebih menyukai sayuran pun bisa mendapatkan semangat atau dorongan yang sama dari nasi merah, roti gandum, sayuran berwarna hijau, dan keju yang lunak (seperti Cheshire atau Lancashire).
Bawang. Nafas bau bawang memang enggak seksi, tetapi itu kalau hanya terjadi bila Anda berciuman tanpa menggosok gigi lebih dulu. Kenyataannya, bawang merah atau bawang putih memperlebar pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah di tubuh bagian bawah. Tumis brokoli bawang putih, atau kebab daging dan bawang boleh Anda nikmati beberapa jam sebelumnya.
Cokelat. Nah, ini dia biangnya. Ada alasan mengapa makanan ini menjadi pilihan mayoritas wanita. Cokelat berisi senyawa yang disebut methylxanthine, yang memicu pelepasan hormon dopamine dalam tubuh. Lepasnya hormon dopamine dapat memberikan rasa kesenangan pada diri Anda, dan membuat Anda meleleh ke dalam pelukan Si Dia.
Jeruk. Buah ini kaya dengan vitamin C, yang meningkatkan stamina tubuh dan memerangi flu. Manfaat lain jeruk yang tidak Anda ketahui adalah meningkatkan kadar oxytocin, hormon yang mendorong Anda untuk bersentuhan dengan orang lain, entah dengan memeluk atau meringkuk ke dalam pelukan Si Dia. Bosan dengan jus jeruk, masukkan saja potongan buah jeruk ke dalam salad atau jadikan saus crepes.
Oatmeal. Makanan yang biasa Anda jadikan sarapan ini tidak hanya baik untuk menurunkan kolesterol, tetapi juga meningkatkan kadar testosteron di dalam darah. Seperti yang Anda ketahui, hormon testosteron penting bagi kesehatan pria maupun wanita. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido dan energi!
Jahe. Entah Anda olah sebagai wedang jahe, atau Anda kunyah di sela-sela menikmati sushi, rempah ini mempercepat metabolisme Anda sehingga tubuh Anda mendapatkan energi seksual yang baru.
Kacang walnut. Snack ini mengandung asam lemak, yang merupakan komponen utama dalam hormon seksual. Kudap kacang ini begitu saja, atau tambahkan ke dalam adonan brownies Anda.
Madu. Selain dipercaya dapat menjaga stamina tubuh, madu juga mengandung boron, mineral yang dapat meningkatkan kadar testosteron yang mendorong libido. Konsumsi madu sebagai pengganti gula dalam teh, atau jadikan bahan untuk mengolah ayam panggang.

Sumber : Kompas.com

4 Februari 2010

"NGESEKS" DAPAT MENGURANGI RESIKO PENYAKIT JANTUNG


Manfaat seks bagi kesehatan memang tak terbantahkan. Buktinya, dari sekian banyak khasiat yang telah dipublikasikan, selalu ada studi baru yang mengungkap manfaat berhubungan intim. Temuan terbaru yang dimuat American Journal of Cardiology ini, misalnya, menyatakan bahwa pria yang berhubungan seks sedikitnya dua kali seminggu dapat terhindar dari risiko penyakit jantung. Hasil studi itu menunjukkan, mereka yang berhubungan seks secara rutin memiliki 45 persen risiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang berhubungan seks hanya sekali sebulan atau lebih sedikit.

Studi yang melibatkan 1.000 orang ini menunjukkan, seks memberi dampak  protektif bagi jantung pria, tetapi penelitian tidak menguji apakah efek yang sama berlaku pada wanita.

Setiap tahun, sekitar 270.000 orang di Inggris menderita serangan jantung, dan penyakit jantung koroner menjadi pembunuh paling besar. Meski seks sudah lama diketahui sebagai aktivitas yang menguntungkan kesehatan mental dan fisik, tetapi masih sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan betapa seks rutin memberi manfaat besar bagi penyakit serius seperti jantung.

Dalam risetnya, ilmuwan di New England Research Institute, Massachusetts, mendata aktivitas seksual pria usia 40 hingga 70 yang terlibat dalam riset jangka panjang bertajuk "Massachusetts Male Ageing Study", yang dimulai pada 1987.

Setelah sekitar 16 tahun, peserta survei ditanya seberapa sering mereka melakukan seks dan lalu dicek gejala-gela penyakit jantung. Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor risiko lain, seperti usia, berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.

Hasil riset  menunjukkan, pria yang melakukan seks sedikitnya dua kali seminggu berisiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang ngeseks  sebulan sekali atau lebih sedikit.

Dalam laporannya, peneliti menyatakan, seks memberikan manfaat baik secara emosional maupun secara fisik bagi kesehatan. Pria yang memiliki hasrat berhubungan seks lebih sering dan mampu memenuhinya adalah kelompok yang lebih sehat. Namun, seks dalam beberapa wujud memiliki komponen aktivitas fisik yang secara langsung dapat melindungi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Pria yang rutin berhubungan seks boleh jadi memiliki hubungan intim yang suportif  dan hal ini memperbaiki kualitas kesehatan melalui penurunan kadar stres dan dukungan sosial.



Nah,ternyata "ngesex" banyak manfaatnya kan?khususnya bagi kaum pria "Bercintalah setidaknya tiga kali sepekan sebagai cara mencegah disfungsi ereksi dan penile atrophy".:D

Sumber : Kompas.com

31 Januari 2010

Hari Kusta Sedunia

Mungkin sebagian besar dari masyarakat ada yang belum mengerti tentang kusta. Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen.   
       Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai microbakterium, dimana microbacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil “tahan asam”. Selain banyak membentuk safrifit, terdapat juga golongan organism patogen (misalnya Microbacterium tubercolose, mycrobakteriumleprae) yang menyebabkan penyakit menahun dengan menimbulkan lesi jenis granuloma infeksion.
      Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi ada yang mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah:
a. Melalui sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2–7 x 24 jam.
b. Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baik mikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-ulang.
Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Di dalam tulisan ini hanya akan disajikan tanda-tanda secara umum tidak terlampau mendetail, agar dikenal oleh masyarakat awam, yaitu:  
  • Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia
  •  Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
  • Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus.
  • Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit
  • Alis rambut rontok
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
  • Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :
  • Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
  • Anoreksia.
  • Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
  • Cephalgia.
  • Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
  • Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
  • Neuritis. 
 Obat yang biasa digunakan untuk penyembuhan Kusta :
  1. Rifampicin : dapat membunuh bakteri kusta dengan menghambat perkembangbiakan bakteri. Dosis 600mg.
  2. Diaminodiphenylsulfone : mencegah resistansi bakteri terhadap obat (Dapsone) (dikombinasikan dengan obat lain)
  3. Clofazimine (CLF) : menghambat pertumbuhan dan menekan efek bakteri yang perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatan pada DNA bakteri
  4. Ofloxacin : Synthetic Fluoroquinolone, beraksi menyerupai penghambat bacterial DNA gyrase
  5. Minocycline : Semisynthetic Tetracycline, menghambat sintesis protein pada bakteri

      Setiap minggu terakhir di bulan Januari, seluruh dunia memperingati Hari Kusta Se-Dunia demikian pula di Indonesia. YTLI bersama dengan saudara - saudara yang pernah menderita kusta dan juga orang - orang yang peduli dengan kusta serempak turun ke jalan untuk melakukan aksi damai. Tak ketinggalan juga, wakil dari Departemen Kesehatan, dr. Christina Widaningrum beserta staf dari SubDit Kusta, ada juga Dr. Revankar - Perwakilan WHO untuk Kusta dan Frambusia, kemudian beberapa teman dari Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) serta teman - teman dari Gerakan Anti Diskriminasi (GANDI).
      Kusta bisa disembuhkan, maka dari itu, sebaiknya kita tidak mengucilkan penderita kusta, karena kita tahu bahwa penderita kusta sebagian besar mengalami tekanan psikologis yang sangat berat. Dengan tidak mengucilkan dan menjauhi penderita kusta,kita juga membantu meringankan penderitaan penderita kusta, bahkan berbagai negara di dunia menetapkan HARI KUSTA SEDUNIA sebagai salah satu hari yang sangat bermanfaat bagi penderita kusta, termasuk negara kita tercinta, Indonesia. Dengan membawa spanduk bertuliskan “Kusta Bisa Sembuh” dan “Stop Stigma dan Diskriminasi pada Mantan Penderita Kusta”, lebih dari 100 orang berjalan sembari membagi bunga mawar merah dan juga stiker serta brosur tentang penyakit Kusta. Tak hanya itu, para mantan penderita kusta dari Sitanala dan Jakarta juga tampak antusias memberikan sedikit fakta tentang kusta.

27 Januari 2010

Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Deteksi tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan normal ataun tidak baik dilihat dari segi medis maupun statistic. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal apabila diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat. Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa yang meliputi pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus-menerus serta rumit antara factor genetic dan lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Untuk mendeteksi tumbuh kembang anak digunakan parameter-parameter tertentu.
A.    Gangguan Pertumbuhan Anak
1.      Parameter Pertumbuhan Fisik
-         Ukuran Anthropomeri : untuk menilai pertumbuhan fisik anak digunakan ukuran-ukuran anthropometri yang dibedakan menjadi 2 kelompok:
·         Tergantung Umur (TB/U, LK/U, LLA/U). Kelemahan: menetapkan umur anak yang tetap karena tidak semua anak memiliki catatan mengenai tanggal lahirnya.
·         Tidak Tergantung Umur (BB/TB, LLA/TB, Lain-lain: LLA/Standar Baku)

a.       Berat Badan
Berat badan merupakan hasil penurunan atau peningkatan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain: tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dan lainnya. Berat badan digunakan sebagai indicator terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak. Kelebihannya, sensitive terhadap perubahan komposisi tubuh, pengukurannya objektif dan dapat diulangi, dapat digunakan timbangan jenis apa saja yang relative murah dan mudah serta tidak mmebutuhnkan banyak waktu sedangkan kerugiannya indicator berat badan ini tidak sensitive terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
Indikator berat badan dimanfaatkan untuk:
-         Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut atau kronis, tumbuh kembang dan kesehatan
-         Memonitor keadaan kesehatan
-         Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan

b.      Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran anthropometri kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maximal masih bisa dicapai. Keuntungan indicator TB ini adalah pengukurannya objektif, alat dapat dibuat sendiri murah dan mudah dibawa sedangkan kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relative pelan, sulit mengukur tinggi badan yang tepat dan kadang-kadang membutuhkan lebih dari seorang tenaga.

c.       Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intracranial, yang digunakan untuk menaksir pertumbuhan otak sehingga pada lingkar kepala yang lebih kecil dari normal (mikrosefali) menunjukkan retardasi mental. Sebaliknya jika terdapat penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala sehingga lingkarkepala lebih besar dari normal. Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat  adalah 6 bulan pertama kehidupan yaitu dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada usia 6 bulan sedangkan pada usia 1 tahun 47 cm, 2  tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm.

d.      Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. Keuntungan penggunaan LLA adalah alatnya murah, mudah dibawa, cepat penggunaanya dan dapat digunakan oleh tenaga tidak terdidik sedangkan kerugiannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak-anak dengan gangguan gizi atau pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan dan hanya untuk anak 1-3 tahun.

e.       Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah trisep dan subskapular merupak refleksi tumbuh kembangan jariangan lemak bawah kulit yang mencerminkan kecukupan energy.

2.      Gejala/Tanda Pada Pemeriksaan Fisik
a.       Keseluruhan fisik
Bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota serta adanya oedem atau tidak
b.      Jaringan otot
Pertumbuhan otot (lengan atas, pantat, dan paha) dengan cara cubitan tebal
c.       Jaringan lemak
Kulit di bawah trisep dan subskapular dengan cubitan tipis
d.      Rambut
Pertumbuhan warna, diameter (tabal atau tipis), sifat, keritinga atau lurus, dana akar rambut (mudah dicabut atau tidak)
e.       Gigi geligi
Pengeroposan gigi susu, saat tanggal dan pengeroposan gigi permanen.

3.      Gejala/Tanda Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah antara lain kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), hormon
4.      Gejala/Tanda Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaaan radiologi untuk menilai umur biologis yaitu umur tulang, biasannya dilakukan jika ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan.
B.     Gangguan Perkembangan Anak
Tahap-tahap penilaian perkembangan anak:
1.      Anamnesis
Melakukan anamanesis yang lengkap, karena kelaian perkembnagan dapat disebabkan oleh beberapa factor.
2.      Skrining gangguan perkembangan anak
Menggunakan instrument-instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Development Mental, skrining tes), tes IQ atau tes psikologi lainnya.
3.      Evaluasi lingkungan anak
Hal ini dilakukan karena tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi anatara factor genetic dengan lingkunagan bio-fisiko-psikososial.
4.      Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
Dilakukannya anamnesis atau menggunakan audio meter untuk skrining pendengaran.
5.      Evaluasi bicara dan bahasa anak
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas normal atau tidak. Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya.
6.      Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
7.      Pemeriksaan neurologi
Tes atau pemeriksaan neurologi dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan.
8.      Evaluasi penyakit-penyakit metabolic
Penyakit metabolic menjadi salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak sehingga tidak perlu dilakukan evaluasi penyakit metabolic.
9.      Integrasi dari hasil penemuan
Dibuat suatu kesimpulan diagnosis berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut.
By: Mahasiswa D4 Politeknik Kesehatan DepKes Malang, 2010



Hilangkan Gabut di masa PPKM

Wabah COVID-19 kini sudah menyebar luas hampir ke seluruh dunia, termasuk negara kita tercinta,Indonesia. Semakin luasnya penyebaran COVID-1...