19 Agustus 2010

PENTINGNYA SERAT BAGI TUBUH

          Istilah serat makanan (dietary fiber) harus dibedakan dengan istilah serat kasar (crude fiber) yang biasa digunakan dalam analisa proksimat bahan pangan.  Serat kasar adalah bagian dari pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh bahan-bahan kimia yang di-gunakan untuk menentukan kadar serat kasar yaitu asam sulfat (H2SO4 1.25%) dan natrium hidroksida (NaOH  1.25%).  Sedang serat makanan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh enzim-enzim pencernaan.  Serat kasar ialah sisa bahan makanan yang telah mengalami proses pemanasan dengan asam kuat dan basa kuat selama 30 menit yang dilakukan di laboratorium.  Dengan proses seperti ini dapat merusak beberapa macam serat yang tidak dapat dicerna oleh manusia dan tidak dapat diketahui komposisi kinia tiap-tiap bahan yang membentuk dinding sel.  Oleh karena itu serat kasar merendahkn perkiraan jumlah kandungan serat sebesar 80% untuk hemisellulosa, 50-90% untuk lignin dan 20-50% untuk sellulosa.
          Definisi terbaru tentang serat makanan yang disampaikan oleh the American Association of Cereal Chemist (AACC, 2001) adalah merupakan bagian yang dapat dimakan dari tanaman atau karbohidrat analog yang resisten terhadap pencernaan dan absorpsi  pada usus halus dengan fermentasi lengkap atau partial pada usus besar.  Serat makanan tersebut meliputi pati, polisakharida, oligosakharida, lignin dan bagian tanaman lainnya (Joseph, 2002).
          Food Facts Asia (1999), Dennis Gordon, peneliti gizi dan serat makanan pada North Dakota State University di AS, mengungkapkan bahwa sejumlah penyakit berkaitan dengan ketidakcukupan konsumsi serat dalam menu sehari-hari. Seperti kanker kolon, tingginya kolesterol darah, diabetes, divertikulosis, konstipasi (sembelit). Penyakit divertikulosis dicirikan adanya penonjolan pada bagian luar usus berbentuk bisul, disertai radang atau infeksi. Sebagai langkah preventif dan terapi penyakit jantung, serat makanan membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL, low density lipoprotein) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL, high density lipoprotein). Pola makan yang benar, yaitu rendah lemak dan kaya serat, membantu menghindari gumpalan lemak pada dinding arteri (plaque) dan menjamin lancarnya aliran darah (Joseph, 2002).
          Asam empedu dan steroid netral disintesis dalam hati dari kolesterol, diekresi ke dalam empedu dan biasanya kembali ke hati melalui reabsobsi dalam usus halus. Pengikatan empedu oleh serat juga menyebabkan asam empedu keluar dari siklus enterohepatik, karena asam empedu yang disekresi ke usus tak dapat diabsorbsi tetapi terbuang ke dalam feses. Penurunan jumlah asam empedu menyebabkan hepar harus menggunakan kolesterol sebagai bahan untuk membentuk asam empedu. Hal ini yang menyebabkan serat dapat menurunkan kadar kolesterol dan LDL darah (Joseph, 2005 )
          Diet tinggi serat juga mampu mencegah penyakit jantung, pembuluh darah, diabetes, obesitas, hipertensi, dan gangguan usus besar. Serat makanan juga berperan memperlancar proses pembuangan sisa-sisa makanan dari usus (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008). Serat mampu menjerat lemak dalam usus, berarti serat larut mencegah penyerapan lemak oleh tubuh. Dengan demikian, serat ini membantu mengurangi kadar kolesterol dalam darah. Serat larut air menurunkan kadar kolesterol darah hingga 5% atau lebih (Shinnick FL, et. al., 1991 dalam Intisari, 2001).
          Para ahli gizi di Swedia melaporkan, kebiasaan makan biji-bijian atau padi-padian, dapat menekan risiko terkena kanker perut. Hasil riset terbaru seperti dipublikasikan Majalah Gastroenterology, pengkonsumsi serat dalam jumlah paling tinggi dapat menurunkan sekitar 60% dari risiko mengidap penyakit kanker perut daripada kelompok yang mengkonsumsi sedikit serat (Suyono, 2001 dalam Indomedia.com, 2008). Laporan National Heart, Lung and Blood Institute, AS, ada hubungan langsung antara konsentrasi kolesterol darah dengan penyakit jantung koroner. Diet serat larut, seperti dilaporkan Food Facts Asia (1999), menurunkan kadar kolesterol darah dan membantu mengurangi risiko penyakit jantung koroner (Suyono, 2001 dalam Indomedia.com, 2008).

SUMBER SERAT
          Kandungan serat dalam makanan sangat bervariasi antara satu sumber dengan sumber lainnya. Sumber serat pangan yang baik adalah sayur, buah, serealia, dan kacang-kacangan (Joseph, 2002). Serat yang tidak larut dalam air ada tiga macam yaitu sellulosa, hemisellulosa dan lignin.  Serat tersebut banyak terdapat pada sayuran, buah-buahan dan kacang-kacangan.  Sedang serat yang larut dalam air adalah pectin, musilase dan gum.  Serat ini juga banyak terdapat pada buah-buahan, sayuran dan sereal sedang gum banyak terdapat pada aksia (http://nusaindah.tripot.com, 2003).
          Buah yang banyak mengandung serat adalah alpukat, belimbing, srikaya, cempedak, nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang, mangga, nanas, dan sebagainya. Dibandingkan dengan sayur, buah-buahan mengandung serat pangan lebih sedikit. Jenis makanan seperti tepung dan roti, serat pangan tergantung pada kandungan dedaknya. Kandungan serat pangan pada roti cokelat (wholemeal bread) sekitar 8,5 persen, sedangkan pada roti putih (white bread) 2,7 persen. Beberapa bahan makanan lain yang terbuat dari serealia, seperti breakfast cereals, cakes, biskuit, dan pastry juga merupakan sumber serat pangan yang cukup baik (Joseph, 2002).


KEBUTUHAN SERAT
          Ada kesepakatan umum, orang dewasa mestinya mengonsumsi serat 20 - 35 g per hari atau 10 - 13 g per 1.000 kkal menu. Bagi masyarakat AS dianjurkan mengonsusmi serat makanan 25 g per 2.000 kkal menu atau 30 g per 2.500 kkal menu sehari. Kenyataannya, asupan serat makanan pada masyarakat AS lebih rendah dari anjuran, umumnya 10 - 15 g per hari. Asupan serat 20 - 35 g setara 9 - 13 buah apel atau 12 - 16 potong roti gandum per hari (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008).
          Informasi tingkat konsumsi serat di Indonesia, dilakukan dengan analisis tingkat konsumsi serat dengan data survei Pemantauan Konsumsi Gizi (PKG) yang dikumpulkan Direktorat Gizi Masyarakat, Depkes, RI.   Rata-rata tingkat konsumsi serat penduduk Indonesia secara umum yaitu sebesar 10.5 gram/orang/hari, baru mencapai sekitar separuh dari kecukupan serat yang dianjurkan.  Kecukupan serat untuk orang dewasa berkisar antara 20 - 35 gram/hari atau 10-13 gram serat untuk setiap 1000 kal (Joseph, 2002). Pada masyarakat Singapura, berdasarkan survei 1983, asupan serat rata-rata 15 g per hari. Begitu pula di Hongkong (1995), asupan serat kurang dari 10 g sehari, seperti dilaporkan Food Facts Asia (1999).
          Untuk anak di atas usia dua tahun, cukup 5 g serat makanan per hari, dan ditingkatkan serirama dengan bertambahnya usia (Williams CL, 1995), hingga mencapai asupan 25 - 35 g per hari setelah berusia 20 tahun. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang asupan serat untuk bayi dan anak-anak di bawah umur dua tahun. Bagi orang tua, asupan serat makanan yang dianjurkan 10 - 13 g per 1.000 kkal (Suyono, 2001 dalam Intisari online, 2008).

16 Agustus 2010

HIDUP SEHAT DENGAN HIPERTENSI

          Hipertensi berasal dari dua kata, hiper = tinggi dan tensi = tekanan darah, merupakan penyakit yang sudah lama dikenal. Menurut American Society of Hypertension (ASH), pengertian hipertensi adalah suatu sindrom atau kumpulan gejala kardiovaskuler yang progresif, sebagai akibat dari kondisi lain yang kompleks dan saling berhubungan. ASH membagi hipertensi menjadi beberapa kelompok yaitu kelompok normal, hipertensi tahap 1, tahap 2 dan tahap 3. Hipertensi merupakan peningkatan abnormal pada tekanan sistolik 140 mm Hg  atau lebih dan tekanan diastolic 120 mmHg.

Berikut adalah faktor penyebab terjadinya hipertensi :

Faktor genetik (tidak dapat dimodifikasi) :
  1. Usia, hipertensi umumnya berkembang antara 35 – 55 tahun
  2. Etnis,  etnis Amerika keturunan Afrika menempati risiko tertinggi terkena hipertensi
  3. Keturunan, beberapa peneliti meyakini bahwa 30-60% kasus hipertensi adalah diturunkan secara genetis.
Faktor lingkungan  (dapat dimodifikasi)
  1. Diet, makanan dengan kadar garam tinggi dapat meningkatkan tekanan darah seiring dengan bertambahnya usia.
  2. Obesitas/kegemukan, tekanan darah meningkat seiring dengan peningkatan berat badan.
  3. Merokok, dapat meningkatkan tekanan darah dan cenderung terkena penyakit jantung koroner.
  4. Kondisi penyakit lain, seperti diabetes melitus tipe 2 cenderung meningkatkan risiko peningkatan tekanan darah 2 kali lipat.
    Tanda dan gejala hipertensi:

    1. Sakit kepala bagian belakang
    2. Pusing dan migren
    3. Peningkatan tekanan darah
    4. Mual dan Muntah
    5. Cemas
    6. Keringat berlebihan
    7. Gemetar
    8. Nyeri Dada
    9. Pandangan kabur
    10. Telinga berdenging
    11. Sukar tidur

    Komplikasi / Bahaya pada penyakit hipertensi:
  1. Pada Mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan kolesterol dapat mengakibatkan kematian sel – sel mata, dan efek yang ditimbulkan pandangan mata kabur.
  2. Pada Jantung: jika terjadi penyempitan pembuluh darah pada jantung yang lama dapat menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
  3. Pada Ginjal: suplai darah pada ginjal turun menyebabkan terjadi penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan sakit pada ginjal.
  4. Pada Otak: jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak (Stroke) 
     Pencegahan pada penyakit hipertensi
  1. Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat      ( positif ).  Hindari stress serta sedih berkepanjangan
  2. Olahraga sesuai kemampuan dan teratur
  3. Istirahat yang cukup
  4. Hindari merokok
  5. Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
  6. Banyak makan buah dan sayuran
  7. Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
  8. Periksalah sedini mungkin darah tinggi
MAKANAN YANG DIANJURKAN
Beras, kentang, singkong, terigu, gula, hunkwe. Makanan yang diolah dari bahan tersebut diatas tanpa garam dapur

MAKANAN YANG DIBATASI
Daging, ayam, ikan,  telur,  susu

MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
Semua bahan makanan yang diberi garam natrium pada pengolahannya dan atau diawetkan, seperti :
  1. Otak, ginjal, lidah, sarden, daging,ikan, susu
  2. Kacang-kacangan dan hasilnya yang diolah dan dimasak dengan garam dapur.
  3. Semua sayuran segar, yang diawetkan dengan garam dapur dan natrium benzoat.
  4. Semua buah-buahan segar, buah yang diawetkan dengan garam dapur dan natrium benzoat.
  5. Semua bumbu-bumbu kering yang mengandung garam dapur dan bahan pengawet

FUNGSI HATI DALAM METABOLISME

          Hati terletak di bawah diafragma kanan, dilindungi bagian bawah tulang iga kanan. Lobus kiri hati berada di dalam epigastrium, tidak dilindungi oleh tulang iga sebagaimana disajikan pada Gambar 2.1. Hati normal kenyal dengan permukaan yang licin (Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor, 1994).


            Hati merupakan kelenjar tubuh yang paling besar, beratnya antara 1000-1500 gram, kurang lebih 25% berat badan orang dewasa dan merupakan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks dan rumit. Hati terdiri dari dua lobus utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan posterior, lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum Falsiformis yang dapat dilihat dari luar. Mikroskopik dalam hati manusia terdapat 50.000 – 100.000 lobuli. Setiap lobulus merupakan bentuk heksagonal yang terdiri atas lembaran sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial yang mengelilingi vena sentralis. Di antara lembaran sel hati terdapat kapiler yang dinamakan sinusoid. Sinusoid tidak seperti kapiler lain, dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer. Sel Kupffer merupakan sistem retikoloendotel dan mempunyai fungsi utama menelan bakteri dan benda asing lain dalam tubuh. Oleh karena itu hati merupakan salah satu organ utama sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan bakteri dan agen toksik (Yast Husadha, 1996). 

FUNGSI HATI
          Hati juga berfungsi sebagai tempat utama untuk biotransformasi vitamin dan bentuk aktif vitamin tersebut. Pada pasien dengan penyakit hati kronis atau sirosis akan mengalami penurunan kadar vitamin dalam serum secara signifikan, terutama vitamin yang larut lemak. Selain itu juga terjadi penurunan pada niasin, vitamin B12, asam folat, dan vitamin B6 (John B. Watkins dan Mark S. Glassman, 1985). Menurut Yast Husadha (1996), fungsi hati dibagi menjadi empat macam, diantaranya adalah :

1. Fungsi pembentukan dan ekskresi empedu.
       Hal ini merupakan fungsi utama hati. Hati mengekskresikan sekitar satu liter empedu setiap harinya.          Unsur utama empedu adalah air (97%), elektrolit, garam empedu, fosfolipid, kolesterol, dan pigmen empedu.

2. Fungsi metabolik
      Hati memegang peran penting pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan juga memproduksi energi dan tenaga. Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor (1994) menjelaskan sebagai berikut :

a. Metabolisme lemak
Asam lemak bebas dari jaringan adiposa dan asam lemak rantai sedang atau pendek yang diserap di usus diangkut ke hati. Trigliserida, kolesterol, dan fosfolipid disintesis di hati dari asam lemak dan berikatan secara kompleks dengan protein akseptor lemak spesifik membentuk lipoprotein berdensitas sangat rendah (very low density lipoprotein, VLDL) yang memasuki plasma. Hati juga terlibat dalam proses metabolism lipoprotein berdensitas intermediet dan rendah.
b. Metabolisme karbohidrat
Hati merupakan sumber utama glukosa plasma. Setelah makan, glukosa diperoleh dari absorpsi usus. Pada keadaan puasa, glukosa didapat dari glikogenolisis dan glukoneogenesis di dalam hati. Hati merupakan tempat penyimpanan utama glikogen dalam tubuh. Bila terjadi defisiensi glukosa, hati memetabolisme asam lemak menjadi badan keton, yang berperan sebagai sumber energi alternatif untuk berbagai jaringan.
c. Metabolisme protein
Sebagai tambahan bagi fungsi sintesisnya, hati adalah organ utama untuk katabolisme protein dan sintesis urea. Urea disekresi oleh hati ke dalam plasma untuk diekskresi melalui ginjal.

3. Fungsi pertahanan tubuh
Fungsi pertahanan tubuh ini terdiri dari fungsi detoksifikasi dan fungsi perlindungan. Hati berperan penting dalam mendetoksifikasi senyawa nitrogen beracun yang berasal dari usus serta berbagai obat dan bahan kimia (Parakrama Chandrasoma dan Clive R. Taylor, 1994).

4. Fungsi vaskular hati
Setiap menit mengalir 1200 cc darah portal ke dalam hati melalui sinusoid hati, seterusnya darah mengalir ke vena sentralis dan dari sini menuju ke vena hepatika untuk selanjutnya masuk ke dalam vena kava inferior. Pada orang dewasa jumlah aliran darah ke hati diperkirakan mencapai 1500 cc tiap menit.
 

11 April 2010

Makanan dan Minuman Suplemen, serta Doping pada Atlet



    Prestasi olahraga merupakan dambaan setiap atlet. Ada yang meraihnya dengan cara berlatih dengan baik disertai asupan nutrisi yang optimal, namun ada yang melakukannya dengan cara mengkonsumsi berbagai suplemen, baik yang diperbolehkan maupun yang dilarang. Zat-zat yang dikonsumsi dengan tujuan meningkatkan kinerja saat berolahraga disebut zat ergogenik. Zat-zat ergogenik didefinisikan sebagai zat-zat yang dapat meningkatkan penggunaan energi, termasuk produksi, kontrol, dan efisiensi energi. Atlet seringkali menggunakan zat ergogenik untuk meningkatkan performans dan meraih kemenangan dalam kompetisi. Diperkirakan sekitar 1 sampai 3 juta atlet di Amerika Serikat menggunakan anabolik steroid.
    Zat-zat ergogenik diklasifikasikan dalam 5 kategori, yaitu (1) secara mekanik, misalnya penggunaan sepatu yang sangat ringan, (2) secara psikologis, seperti hipnosis, (3) secara fisiologis, misalnya doping darah, (4) secara farmakologis, misalnya suplemen anabolik steroid, dan (5) secara nutrisional, misalnya suplemen creatin. Zat-zat ergogenik digunakan secara spesifik berdasarkan cabang olahraga, misalnya atlet yang aktivitasnya tergantung pada kekuatan otot seperti pada olahraga angkat berat biasanya menggunakan anabolik steroid untuk meningkatkan massa otot. Beberapa atlet nomor endurans seperti pelari maraton dan balap sepeda menggunakan doping darah atau eritropoetin (EPO) untuk meningkatkan kapasitas angkut oksigen.
 
Antioksidan
    Antioksidan adalah substansi yang dapat mengatasi radikal bebas. Zat-zat yang termasuk antioksidan meliputi enzim, vitamin, mineral, dan phytochemical. Seperti diketahui, pada saat olahraga konsumsi oksigen meningkat sekitar 20 kali dari kondisi awal. Dengan demikian ada risiko terbentuk radikal bebas, terlebih pada olahraga dengan intensitas tinggi. Antioksidan dikatakan dapat mengurangi risiko yang terkait dengan meningkatnya jumlah radikal bebas yang terbentuk akibat latihan fisik, melindungi terhadap penyakit akibat proses penuaan, dan mencegah penuaan dini.
Riset penggunaan antioksidan pada atlet memberikan hasil yang bervariasi. Konsumsi antioksidan dalam bentuk multivitamin memberikan manfaat yang lebih baik selama latihan intensitas tinggi. Namun demikian, penggunaannya tetap harus berhati-hati, karena penelitian yang dilakukan biasanya untuk pemakaian jangka pendek. Untuk penggunaan jangka panjang belum cukup informasi tentang hal tersebut.
Kebutuhan perhari beberapa antioksidan adalah sebagai berikut: beta karoten 15-25 mg, vitamin C 150 mg, vitamin E 50-80 mg, dan selenium 50-100 µg. Pengunaan antioksidan biasanya relatif aman, asal dikonsumsi sesuai dosis anjuran. Dosis selenium lebih dari 900 µg dapat menyebabkan efek mual dan muntah, sedangkan vitamin larut lemak dapat menimbulkan efek toksik jika melebihi 10 kali lipat dosis yang diperbolehkan.
Suplemen Protein
    Suplemen protein dapat brupa bubuk yang dicampur ke susu atau air, dapat juga berupa protein batangan. Sebagian besar berupa protein susu. Suplemen protein diklaim dapat menstimulasi sistem imun dan mencegah menurunnya sistem imun akibat latihan berat. Namun demikian perlu diingat bahwa konsumsi protein berlebihan akan memperberat fungsi ginjal karena produk akhir protein adalah amonia yang harus dibuang melalui ginjal. Disamping itu harga suplemen ini biasanya mahal.
Ginseng
    Ginseng diklaim dapat meningkatkan pembentukan energi, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan libido, dan menjaga kesehatan. Studi tentang ginseng memberikan hasil yang bervariasi, tergantung pada dosis, cara pemberian, desain penelitian yang digunakan, dan tipe ginseng yang digunakan.
    Dalam 100 g ginseng mengandung 338 kalori, 12,2 g protein, 70 g karbohidrat, beberapa vitamin, dan zat-zat aktif lainnya. Meskipun diperbolehkan, penggunaan ginseng harus berhati-hati, karena beberapa sediaan ginseng mengandung produk herbal lain, misalnya efedrin, yang tidak selalu tertulis dalam kemasan. Dosis harian dari akar kering ginseng 0,5-2 g per hari. Dosis toksik pada manusia belum diketahui.
L-Carnitin
    L-carnitin merupakan asam karboksilat rantai pendek, dibentuk secara endogen dari asam amino lisin dan metionin. Zat ini diklaim dapat meningkatkan kemampuan aerobik dan menurunkan lemak tubuh.
Sebuah penelitian yang menggunakan L-carnitin 4 g selama 7 hari disertai latihan anaerob intensitas tinggi tidak menunjukkan adanya efek ergogenik, namun hanya meningkatkan kadar serum carnitin. Penggunaan dalam dosis besar dapat menyebabkan diare. Hasil penelitian penggunaan L-carnitin sebagai zat ergogenik memberikan hasil yang bervariasi. Dari 13 penelitian yang sudah dilakukan, dilaporkan 9 penelitian tidak menunjukkan adanya efek suplementasi L-carnitin dalam meningkatkan kadar asam lemak, VO2max, maupun dalam meningkatkan performans, sedangkan 4 penelitian menunjukkan manfaat ergogenik L-carnitin.
Kafein
    Kafein digolongkan sebagai stimulan, diklaim dapat meningkatkan kewaspadaan, konsentrasi, dan daya tahan. Efek samping yang sering timbul adalah kecemasan dan gangguan tidur. Efek diuretiknya berpotensi menimbulkan dehidrasi.
Dosis yang diperbolehkan tidak lebih dr 12 mcg/ml dalam urin (8 cangkir kopi).
Creatin Monohydrate
    Creatin monohydrate diklaim dapat meningkatkan kekuatan otot, memperbesar otot, membantu membakar lemak, dan meningkatkan daya tahan serta menunda kelelahan. Zat ini merupakan salah satu komponen dalam sumber makanan tinggi protein, seperti daging merah. Secara endogen dibentuk dari asam amino glisin, arginin, dan metionin oleh hati, ginjal, dan pancreas. Sebagian besar creatin disimpan di otot skelet, dan sekitar 5 % di jantung, otak, dan testis.
    Beberapa studi memperlihatkan efek jangka pendek suplementasi creatin dalam aktivitas yang menbutuhkan kekuatan dan poser. Namun demikian, suplementasi creatin tidak berdampak pada aktivitas yang membutuhkan daya tahan.
Doping dalam Olahraga
    Doping didefinisikan sebagai terjadinya pelanggaran satu atau lebih peraturan anti-doping yang dikeluarkan oleh badan anti-doping dunia. Adapun yang termasuk dalam doping adalah sebagai berikut:
1. Terdapat zat terlarang atau metabolit atau markers dalam sampel olahragawan
2. Menggunakan, memiliki, memperdagangkan zat erlarang atau metode terlarang.
3. Menolak menyerahkan sampel
4. Merusak atau upaya merusak sampel
5. Memberikan atau upaya memberikan kepada olahragawan.
    Zat-zat terlarang, yaitu anabolik agent, hormon dan zat terkait, beta-2 agonist, antagonis dan modulator hormon, diuretik dan masking agent lainnya. Masking merupakan penggunaan zat atau metode spesifik untuk mencegah atau mengelabui badan anti-doping dalam mendeteksi doping. Sebagai contoh penggunaan diuretik sebagai penurun berat badan, melarutkan urin, dan mengaburkan zat-zat lain, serta penggunaan probenesid untuk menghambat pengeluaran urin.
Metode terlarang yaitu meningkatkan transfer oksigen melalui doping darah, manipulasi kimiawi dan fisik, misalnya melalui infus intravena, merusak sampel, doping gen.
Zat terlarang dalam kompetisi yaitu stimulan, narkotika, cannabinoid, glucocorticosteroid. Zat terlarang dalam olahraga tertentu, yaitu alkohol dan beta blocker.
Penggunaan Zat-zat Ergogenik
    Penggunaan sistem rating dapat digunakan untuk menilai zat ergogenik. Warna merah berarti berhenti, artinya jangan dikonsumsi. Warna kuning berarti hati-hati. Warna hijau berarti boleh dikonsumsi.    Zat ergogenik dalam klasifikasi merah berarti harus dihindari karena tidak ada bukti ilmiah mempunyai efek ergogenik atau berbahaya bagi kesehatan, atau termasuk dalam daftar larangan IOC. Zat ergogenik dalam klasifikasi kuning berarti harus digunakan secara hati-hati karena masih dibutuhkan bukti penelitian terkait dengan manfaat dan keamanannya. Zat ergogenik dalam klasifikasi hijau boleh digunakan oleh atlet karena manfaatnya terbukti secara ilmiah selama dikonsumsi sesuai dosis yang ditentukan dan dalam periode waktu tertentu. Meskipun diklasifikasi hijau bukan berarti zat ergogenik ini boleh untuk setiap atlet. Zat ergogenik klasifikasi hijau dapat meningkatkan performans atlet untuk jenis olahraga tertentu.
    Beberapa contoh zat ergogenik klasifikasi merah yaitu androstendedione, DHEA, 19-norandrostendedione, 19-norandrostendediol, ephedra. Contoh zat ergogenik klasifikasi kuning yaitu ginseng, ginkgo biloba, coenzyme Q10, cytochrome c, carnitine, chromium, echinacea, glucosamine, glutamine, HMB, colostrum, kafein. Zat ergogenik klasifikasi hijau yaitu penggantian air dan karbohidrat, creatin, antioksidan, suplemen besi, suplemen kalsium, suplemen multivitamin dan mineral.
Sebagai respon terhadap penggunaan zat-zat ergogenik di kalangan atlet, dikeluarkan kebijakan yang mengatur penggunaannya dan program tes doping untuk memonitor. Jadi sangatlah penting untuk para praktisi mengetahui zat-zat ergogenik sehingga dapat menerapkannya dengan bijaksana dan dapat memberikan saran yang tepat bagi atlet.
Daftar Pustaka
Christiana Phillipou. Ergogenic Aids Used by Athletes. Presentation.
Maughan, R. 1999. Nutritional Ergogenic Aids and Exercise Performance. Nutrition Research Reviews, 12: 255-280.
Marc D. Silver. 2001. Use of Ergogenic Aids by Athletes. Am Acad Orthop Surg, vol.9, No.1:61-70.
Toho Cholik. 2007.Pedoman Anti Doping dalam Olahraga. Lembaga Anti-doping Indonesia, Jakarta.


 



 

4 Maret 2010

GIZI SEIMBANG


Gizi berasal dari bahasa arab: “al gizai” yang artinya makanan dan manfaatnya untuk kesehatan. Dapat juga diartikan sari makanan yang bermanfaat untuk kesehatan.Manusia dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, dimulai dari saat pembuahan, berlangsung sepanjang masa hidupnya hingga dewasa sampai masa tua, memerlukan zat gizi yang terkandung dalam makanan. Jadi manusia mendapat zat gizi atau nutrien dalam bentuk makanan yang berasak dari hewan (hewani) dan tumbuh-tumbuhan (nabati). Zat gizi tersebut adalah karbohidrat, protein dan lemak yang disebut sebagai zat gizi makro serta vitamin dan mineral yang disebut dengan zat gizi mikro. Selain itu, untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh
diperlukan air dan serat. Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam makanan untuk memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur zat gizi akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makanan yang seimbang sejak usia dini dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing individu agar tercapai kondisi kesehatan yang prima.

Hidangan “gizi seimbang” adalah makanan yang mengandung zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur. Zat tenaga atau kalori diperlukan untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang sebagian besar dibutuhkan dari bahan makanan sumber karbohidrat dan lemak serta sedikit protein. Zat pembangun atau protein ini penting
untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan (nabati). Bahan makanan sumber zat tenaga dari karbohidrat, antara lain: beras, jagung, gandum, ubi jalar, kentang, sagu, roti, mie, pasta` makaroni dan tepung-tepungan disamping gula murni, baik sukrosa, glukosa atau laktosa. Sedangkan bahan makanan sumber zat tenaga daril emak antara lain: lemak hewani, minyak, santan, margarine dan mentega. Bahan makanan sumber zat pembangun yang berasal dari hewani antara lain: daging, ikan, ayam, telur, udang, kerang sari serta turunannya (seperti keju, yoghurt, dll).
Sumber zat pengatur adalah semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung berbagai vitamin dan mineral yang berperan untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh. Selain itu, air juga diperlukan untuk proses metabolisme. Sedangkan serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk
memberikan isi perut (bulky) dan membantu memperlancar proses buang air besar. Selain itu serat juga mempengaruhi penyerapan zat gizi dalam usus.

Disamping “4 Sehat 5 Sempurna”, pola makan yang mengikuti “13 Pesan Dasar Gizi Seimbang” sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan zat gizi.

1. Makanlah aneka ragam makanan

Makan yang beraneka ragam akan saling melengkapi kekurangan zat gizi dari berbagai makanan, yang menjamin terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur.

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energi

Setiap orang dianjurkan makan makanan yang cukup mengandung energi agar dapat melakukan aktivitas sehari-hari.

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi

Dianjurkan menggunakan sumber karbohidrat kompleks (padi-padian, umbi-umbian dan tepung-tepungan) daripada karbohidrat murni (gula).

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan energi

Lemak dan minyak berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A, D, E, dan K serta menambah lezatnya hidangan. Dianjurkan menggunakan lemak dan minyak nabati, karena mudah dicerna oleh tubuh.

5. Gunakan garam beryodium

Garam beryodium adalah garam natrium yang diperkaya dengan kalium yodida, sebanyak 30-80 ppm. Setiap keluarga dianjurkan untuk menggunakan garam beryodium untuk memasak/mengolah makanan agar tidak terjadi Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY).

6. Makanlah makanan sumber zat besi

Zat besi / Fe adalah salah satu unsur penting untuk membentuk hemoglobin (Hb) atau sel darah merah. Kurang zat besi dapat menyebabkan anemia. Sumber zat besi yang baik berasal dari makanan hewani (heme-iron) dibandingkan dari makanan nabati (nonheme-iron).

7. Berikan ASI saja pada bayi sampai umur 4 bulan

ASI adalah makanan terbaik untuk bayi, karena kandungan zat gizinya lengkap, mengandung zat kekebalan dan memberikan ASI akan mempererat jalinan kasih saying ibu dan bayinya.

8. Biasakan makan pagi

Makan pagi atau sarapan sangat bermanfaat karena memelihara ketahanan fisik, mempertahankan daya tahan saat bekerja dan meningkatkan produktivitas kerja.

9. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

Air minum harus bersih dan bebas kuman dengan cara mendidihkan atau diproses dengan alat (air minum dalam kemasan). Fungsi air minum dalah tubuh adalah untuk melancarkan transportasi zat gizi, mengatur keseimbangan cairan dan garam mineral, mengatur suhu tubuh dan mengeluarkan sisa metabolisme.
Dianjurkan minum sekurang-kurangnya 2 liter atau 8 gelas sehari untuk mencegah dehidrasi dan menurunkan risiko penyakit ginjal.

10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

Kegiatan fisik dan olahraga (setiap hari jalan kaki) sangat dianjurkan untuk meningkatkan kebugaran, mencegah kelebihan berat badan, meningkatkan fungsi jantung, paru dan otot serta memperlambat proses menua.

11. Hindari minum minuman beralkohol.


Minum-minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan, mabuk dan tidak dapat mengendalikan diri. Selain itu, minum-minuman beralkohol secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit yang gawat, misalnya penyakit hati.

12. Makanlah makanan yang aman bagi kesehatan.

Makanan yang aman adalah makanan yang tidak tercemar, tidak mengandung organisme atau bakteri tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya. Memakan makanan tidak aman dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain menderita keracunan makanan yang dapat menyebabkan kematian.

13. Bacalah pada label makanan yang dikemas.

Semua keterangan yang rinci pada label makanan kemasan sangat membantu konsumen pada saat memilih dan menggunakannya.keterangan mengenai tanggal kadaluwarsa pada label menunjukkan kelayakan makanan tersebut untuk bisa dimakan atau tidak. Sedankan keterangan mengenai bahan-bahan, yang terkandung pada makanan kemasan tersebut, memberikan informasi kepada konsumennya untuk menilai halal atau tidaknya makanan tersebut.
 
Kebiasaan hidup sehat dan bersih juga merupakan faktor yang sangat mendukung kedua setelah nutrisi, jadi biasakanlah mulai merubah pola dan kebiasaan anda mulai dari hal yang paling sederhana, diantaranya yang terdapat pada 13 pesan diatas.

21 Februari 2010

10 Makanan yang bisa Meningkatkan Gairah Seksual

Banyak mitos seputar makanan yang dapat meningkatkan gairah seks, di antaranya cokelat. Hasil studi memang menunjukkan bahwa beberapa vitamin dan mineral tertentu yang terdapat dalam makanan dapat mendorong level hormon, meningkatkan sensitivitas saraf, dan membuat hubungan seks semakin dapat dinikmati. Bila suatu ketika Anda merasa begitu bergairah dengan suami, salahkan saja makanan yang Anda konsumsi sebelumnya. Judy Dutton dari majalah Redbook menjelaskan manfaat dari berbagai makanan berikut ini untuk meningkatkan gairah seks Anda:
Strawberry. Buah dengan penampilan yang segar dan menggiurkan ini mengandung antioksidan dan memperbaiki sirkulasi darah. Jika sirkulasi darah Anda lancar, tentunya tubuh Anda terasa lebih segar dan siap untuk menghadapi "serangan" yang panas dari pasangan. Olah strawberry sebagai smoothies, campurkan ke dalam cornflakes, atau celupkan ke dalam cokelat cair.
Telur. Entah direbus, diceplok, didadar, telur mengandung vitamin B6 yang membantu tubuh menyeimbangkan level hormon dan mengatasi stres. Apakah suasana di kantor telah menurunkan mood Anda dalam bermesraan dengan suami? Buatlah roti isi telur, atau makanan lain yang mengandung vitamin B6, seperti bayam, wortel, kacang polong, biji bunga matahari, bibit gandum, atau ikan, untuk memperbaiki mood Anda.
Steak. Daging sapi dan daging unggas berwarna gelap dapat membantu kendali produksi prolaktin dalam tubuh, yaitu hormon yang pada kadar yang tinggi dapat mengurangi dorongan seks Anda. Namun Anda yang lebih menyukai sayuran pun bisa mendapatkan semangat atau dorongan yang sama dari nasi merah, roti gandum, sayuran berwarna hijau, dan keju yang lunak (seperti Cheshire atau Lancashire).
Bawang. Nafas bau bawang memang enggak seksi, tetapi itu kalau hanya terjadi bila Anda berciuman tanpa menggosok gigi lebih dulu. Kenyataannya, bawang merah atau bawang putih memperlebar pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah di tubuh bagian bawah. Tumis brokoli bawang putih, atau kebab daging dan bawang boleh Anda nikmati beberapa jam sebelumnya.
Cokelat. Nah, ini dia biangnya. Ada alasan mengapa makanan ini menjadi pilihan mayoritas wanita. Cokelat berisi senyawa yang disebut methylxanthine, yang memicu pelepasan hormon dopamine dalam tubuh. Lepasnya hormon dopamine dapat memberikan rasa kesenangan pada diri Anda, dan membuat Anda meleleh ke dalam pelukan Si Dia.
Jeruk. Buah ini kaya dengan vitamin C, yang meningkatkan stamina tubuh dan memerangi flu. Manfaat lain jeruk yang tidak Anda ketahui adalah meningkatkan kadar oxytocin, hormon yang mendorong Anda untuk bersentuhan dengan orang lain, entah dengan memeluk atau meringkuk ke dalam pelukan Si Dia. Bosan dengan jus jeruk, masukkan saja potongan buah jeruk ke dalam salad atau jadikan saus crepes.
Oatmeal. Makanan yang biasa Anda jadikan sarapan ini tidak hanya baik untuk menurunkan kolesterol, tetapi juga meningkatkan kadar testosteron di dalam darah. Seperti yang Anda ketahui, hormon testosteron penting bagi kesehatan pria maupun wanita. Fungsinya antara lain adalah meningkatkan libido dan energi!
Jahe. Entah Anda olah sebagai wedang jahe, atau Anda kunyah di sela-sela menikmati sushi, rempah ini mempercepat metabolisme Anda sehingga tubuh Anda mendapatkan energi seksual yang baru.
Kacang walnut. Snack ini mengandung asam lemak, yang merupakan komponen utama dalam hormon seksual. Kudap kacang ini begitu saja, atau tambahkan ke dalam adonan brownies Anda.
Madu. Selain dipercaya dapat menjaga stamina tubuh, madu juga mengandung boron, mineral yang dapat meningkatkan kadar testosteron yang mendorong libido. Konsumsi madu sebagai pengganti gula dalam teh, atau jadikan bahan untuk mengolah ayam panggang.

Sumber : Kompas.com

4 Februari 2010

"NGESEKS" DAPAT MENGURANGI RESIKO PENYAKIT JANTUNG


Manfaat seks bagi kesehatan memang tak terbantahkan. Buktinya, dari sekian banyak khasiat yang telah dipublikasikan, selalu ada studi baru yang mengungkap manfaat berhubungan intim. Temuan terbaru yang dimuat American Journal of Cardiology ini, misalnya, menyatakan bahwa pria yang berhubungan seks sedikitnya dua kali seminggu dapat terhindar dari risiko penyakit jantung. Hasil studi itu menunjukkan, mereka yang berhubungan seks secara rutin memiliki 45 persen risiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang berhubungan seks hanya sekali sebulan atau lebih sedikit.

Studi yang melibatkan 1.000 orang ini menunjukkan, seks memberi dampak  protektif bagi jantung pria, tetapi penelitian tidak menguji apakah efek yang sama berlaku pada wanita.

Setiap tahun, sekitar 270.000 orang di Inggris menderita serangan jantung, dan penyakit jantung koroner menjadi pembunuh paling besar. Meski seks sudah lama diketahui sebagai aktivitas yang menguntungkan kesehatan mental dan fisik, tetapi masih sedikit bukti ilmiah yang menunjukkan betapa seks rutin memberi manfaat besar bagi penyakit serius seperti jantung.

Dalam risetnya, ilmuwan di New England Research Institute, Massachusetts, mendata aktivitas seksual pria usia 40 hingga 70 yang terlibat dalam riset jangka panjang bertajuk "Massachusetts Male Ageing Study", yang dimulai pada 1987.

Setelah sekitar 16 tahun, peserta survei ditanya seberapa sering mereka melakukan seks dan lalu dicek gejala-gela penyakit jantung. Para peneliti juga memperhitungkan faktor-faktor risiko lain, seperti usia, berat badan, tekanan darah, dan kolesterol.

Hasil riset  menunjukkan, pria yang melakukan seks sedikitnya dua kali seminggu berisiko lebih kecil mengidap penyakit jantung dibanding mereka yang ngeseks  sebulan sekali atau lebih sedikit.

Dalam laporannya, peneliti menyatakan, seks memberikan manfaat baik secara emosional maupun secara fisik bagi kesehatan. Pria yang memiliki hasrat berhubungan seks lebih sering dan mampu memenuhinya adalah kelompok yang lebih sehat. Namun, seks dalam beberapa wujud memiliki komponen aktivitas fisik yang secara langsung dapat melindungi kesehatan pembuluh darah dan jantung.

Pria yang rutin berhubungan seks boleh jadi memiliki hubungan intim yang suportif  dan hal ini memperbaiki kualitas kesehatan melalui penurunan kadar stres dan dukungan sosial.



Nah,ternyata "ngesex" banyak manfaatnya kan?khususnya bagi kaum pria "Bercintalah setidaknya tiga kali sepekan sebagai cara mencegah disfungsi ereksi dan penile atrophy".:D

Sumber : Kompas.com

Hilangkan Gabut di masa PPKM

Wabah COVID-19 kini sudah menyebar luas hampir ke seluruh dunia, termasuk negara kita tercinta,Indonesia. Semakin luasnya penyebaran COVID-1...