31 Januari 2010

Hari Kusta Sedunia

Mungkin sebagian besar dari masyarakat ada yang belum mengerti tentang kusta. Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen.   
       Penyakit kusta disebabkan oleh kuman yang dimakan sebagai microbakterium, dimana microbacterium ini adalah kuman aerob, tidak membentuk spora, berbentuk batang yang tidak mudah diwarnai namun jika diwarnai akan tahan terhadap dekolorisasi oleh asam atau alkohol sehingga oleh karena itu dinamakan sebagai basil “tahan asam”. Selain banyak membentuk safrifit, terdapat juga golongan organism patogen (misalnya Microbacterium tubercolose, mycrobakteriumleprae) yang menyebabkan penyakit menahun dengan menimbulkan lesi jenis granuloma infeksion.
      Cara-cara penularan penyakit kusta sampai saat ini masih merupakan tanda tanya. Yang diketahui hanya pintu keluar kuman kusta dari tubuh si penderita, yakni selaput lendir hidung. Tetapi ada yang mengatakan bahwa penularan penyakit kusta adalah:
a. Melalui sekret hidung, basil yang berasal dari sekret hidung penderita yang sudah mengering, diluar masih dapat hidup 2–7 x 24 jam.
b. Kontak kulit dengan kulit. Syarat-syaratnya adalah harus dibawah umur 15 tahun, keduanya harus ada lesi baik mikoskopis maupun makroskopis, dan adanya kontak yang lama dan berulang-ulang.
Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Di dalam tulisan ini hanya akan disajikan tanda-tanda secara umum tidak terlampau mendetail, agar dikenal oleh masyarakat awam, yaitu:  
  • Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia
  •  Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak.
  • Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus.
  • Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit
  • Alis rambut rontok
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa)
  • Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :
  • Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil.
  • Anoreksia.
  • Nausea, kadang-kadang disertai vomitus.
  • Cephalgia.
  • Kadang-kadang disertai iritasi, Orchitis dan Pleuritis.
  • Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis dan hepatospleenomegali.
  • Neuritis. 
 Obat yang biasa digunakan untuk penyembuhan Kusta :
  1. Rifampicin : dapat membunuh bakteri kusta dengan menghambat perkembangbiakan bakteri. Dosis 600mg.
  2. Diaminodiphenylsulfone : mencegah resistansi bakteri terhadap obat (Dapsone) (dikombinasikan dengan obat lain)
  3. Clofazimine (CLF) : menghambat pertumbuhan dan menekan efek bakteri yang perlahan pada Mycobacterium Leprae dengan berikatan pada DNA bakteri
  4. Ofloxacin : Synthetic Fluoroquinolone, beraksi menyerupai penghambat bacterial DNA gyrase
  5. Minocycline : Semisynthetic Tetracycline, menghambat sintesis protein pada bakteri

      Setiap minggu terakhir di bulan Januari, seluruh dunia memperingati Hari Kusta Se-Dunia demikian pula di Indonesia. YTLI bersama dengan saudara - saudara yang pernah menderita kusta dan juga orang - orang yang peduli dengan kusta serempak turun ke jalan untuk melakukan aksi damai. Tak ketinggalan juga, wakil dari Departemen Kesehatan, dr. Christina Widaningrum beserta staf dari SubDit Kusta, ada juga Dr. Revankar - Perwakilan WHO untuk Kusta dan Frambusia, kemudian beberapa teman dari Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) serta teman - teman dari Gerakan Anti Diskriminasi (GANDI).
      Kusta bisa disembuhkan, maka dari itu, sebaiknya kita tidak mengucilkan penderita kusta, karena kita tahu bahwa penderita kusta sebagian besar mengalami tekanan psikologis yang sangat berat. Dengan tidak mengucilkan dan menjauhi penderita kusta,kita juga membantu meringankan penderitaan penderita kusta, bahkan berbagai negara di dunia menetapkan HARI KUSTA SEDUNIA sebagai salah satu hari yang sangat bermanfaat bagi penderita kusta, termasuk negara kita tercinta, Indonesia. Dengan membawa spanduk bertuliskan “Kusta Bisa Sembuh” dan “Stop Stigma dan Diskriminasi pada Mantan Penderita Kusta”, lebih dari 100 orang berjalan sembari membagi bunga mawar merah dan juga stiker serta brosur tentang penyakit Kusta. Tak hanya itu, para mantan penderita kusta dari Sitanala dan Jakarta juga tampak antusias memberikan sedikit fakta tentang kusta.

27 Januari 2010

Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Deteksi tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan normal ataun tidak baik dilihat dari segi medis maupun statistic. Anak yang sehat akan menunjukkan tumbuh kembang yang optimal apabila diberikan lingkungan bio-fisiko-psikososial yang adekuat. Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa yang meliputi pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses interaksi yang terus-menerus serta rumit antara factor genetic dan lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut. Untuk mendeteksi tumbuh kembang anak digunakan parameter-parameter tertentu.
A.    Gangguan Pertumbuhan Anak
1.      Parameter Pertumbuhan Fisik
-         Ukuran Anthropomeri : untuk menilai pertumbuhan fisik anak digunakan ukuran-ukuran anthropometri yang dibedakan menjadi 2 kelompok:
·         Tergantung Umur (TB/U, LK/U, LLA/U). Kelemahan: menetapkan umur anak yang tetap karena tidak semua anak memiliki catatan mengenai tanggal lahirnya.
·         Tidak Tergantung Umur (BB/TB, LLA/TB, Lain-lain: LLA/Standar Baku)

a.       Berat Badan
Berat badan merupakan hasil penurunan atau peningkatan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain: tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dan lainnya. Berat badan digunakan sebagai indicator terbaik untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak. Kelebihannya, sensitive terhadap perubahan komposisi tubuh, pengukurannya objektif dan dapat diulangi, dapat digunakan timbangan jenis apa saja yang relative murah dan mudah serta tidak mmebutuhnkan banyak waktu sedangkan kerugiannya indicator berat badan ini tidak sensitive terhadap proporsi tubuh misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
Indikator berat badan dimanfaatkan untuk:
-         Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut atau kronis, tumbuh kembang dan kesehatan
-         Memonitor keadaan kesehatan
-         Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan

b.      Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran anthropometri kedua yang terpenting. Keistimewaannya adalah bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maximal masih bisa dicapai. Keuntungan indicator TB ini adalah pengukurannya objektif, alat dapat dibuat sendiri murah dan mudah dibawa sedangkan kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relative pelan, sulit mengukur tinggi badan yang tepat dan kadang-kadang membutuhkan lebih dari seorang tenaga.

c.       Lingkar Kepala
Lingkar kepala mencerminkan volume intracranial, yang digunakan untuk menaksir pertumbuhan otak sehingga pada lingkar kepala yang lebih kecil dari normal (mikrosefali) menunjukkan retardasi mental. Sebaliknya jika terdapat penyumbatan pada aliran cairan serebrospinal pada hidrosefalus akan meningkatkan volume kepala sehingga lingkarkepala lebih besar dari normal. Pertumbuhan lingkar kepala yang paling pesat  adalah 6 bulan pertama kehidupan yaitu dari 34 cm pada waktu lahir menjadi 44 cm pada usia 6 bulan sedangkan pada usia 1 tahun 47 cm, 2  tahun 49 cm, dan dewasa 54 cm.

d.      Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat badan. Keuntungan penggunaan LLA adalah alatnya murah, mudah dibawa, cepat penggunaanya dan dapat digunakan oleh tenaga tidak terdidik sedangkan kerugiannya adalah LLA hanya untuk identifikasi anak-anak dengan gangguan gizi atau pertumbuhan yang berat, sukar menentukan pertengahan LLA tanpa menekan jaringan dan hanya untuk anak 1-3 tahun.

e.       Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah trisep dan subskapular merupak refleksi tumbuh kembangan jariangan lemak bawah kulit yang mencerminkan kecukupan energy.

2.      Gejala/Tanda Pada Pemeriksaan Fisik
a.       Keseluruhan fisik
Bentuk tubuh, perbandingan bagian kepala, tubuh dan anggota serta adanya oedem atau tidak
b.      Jaringan otot
Pertumbuhan otot (lengan atas, pantat, dan paha) dengan cara cubitan tebal
c.       Jaringan lemak
Kulit di bawah trisep dan subskapular dengan cubitan tipis
d.      Rambut
Pertumbuhan warna, diameter (tabal atau tipis), sifat, keritinga atau lurus, dana akar rambut (mudah dicabut atau tidak)
e.       Gigi geligi
Pengeroposan gigi susu, saat tanggal dan pengeroposan gigi permanen.

3.      Gejala/Tanda Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan darah antara lain kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), hormon
4.      Gejala/Tanda Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaaan radiologi untuk menilai umur biologis yaitu umur tulang, biasannya dilakukan jika ada kecurigaan adanya gangguan pertumbuhan.
B.     Gangguan Perkembangan Anak
Tahap-tahap penilaian perkembangan anak:
1.      Anamnesis
Melakukan anamanesis yang lengkap, karena kelaian perkembnagan dapat disebabkan oleh beberapa factor.
2.      Skrining gangguan perkembangan anak
Menggunakan instrument-instrumen untuk skrining guna mengetahui kelainan perkembangan anak misalnya dengan menggunakan DDST (Denver Development Mental, skrining tes), tes IQ atau tes psikologi lainnya.
3.      Evaluasi lingkungan anak
Hal ini dilakukan karena tumbuh kembang anak adalah hasil interaksi anatara factor genetic dengan lingkunagan bio-fisiko-psikososial.
4.      Evaluasi penglihatan dan pendengaran anak
Dilakukannya anamnesis atau menggunakan audio meter untuk skrining pendengaran.
5.      Evaluasi bicara dan bahasa anak
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan anak berbicara masih dalam batas normal atau tidak. Karena kemampuan berbicara menggambarkan kemampuan SSP, endokrin, ada atau tidaknya kelainan bawaan pada hidung, mulut dan pendengaran, stimulasi yang diberikan, emosi anak dan sebagainya.
6.      Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat kelainan fisik yang dapat mempengaruhi perkembangan anak.
7.      Pemeriksaan neurologi
Tes atau pemeriksaan neurologi dapat membantu dalam diagnosis suatu kelainan.
8.      Evaluasi penyakit-penyakit metabolic
Penyakit metabolic menjadi salah satu penyebab gangguan perkembangan pada anak sehingga tidak perlu dilakukan evaluasi penyakit metabolic.
9.      Integrasi dari hasil penemuan
Dibuat suatu kesimpulan diagnosis berdasarkan anamnesis dan semua pemeriksaan tersebut.
By: Mahasiswa D4 Politeknik Kesehatan DepKes Malang, 2010



22 Januari 2010

MAKANAN BARAT >>>> BERBAHAYA BAGI ORANG ASIA

DELAPAN OBAT ALAMI
Ethel R. Nelson M.D.
[© Copyright Indonesia Publishing House.  All rights reserved.]



PARA pengusaha Asia mendapati diri mereka berada di bawah tekanan yang makin berat untuk memungut tidak saja cara-cara berniaga Barat, tetapi juga cara-cara hidup ala Barat.  Akibatnya, insiden penyakit-penyakit khas "Barat" tertentu meningkat -- tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner (serangan jantung), dan pecahnya atau tersumbatnya pembuluh-pembuluh otak (stroke).  Menu-menu makanan yang berlemak dan tidak sehat dari negara-negara Barat mendorong bagi penyakit-penyakit tersebut.
Jangan meniru kebiasaan makan orang Amerika!

        Bangsa Amerika, jauh sebelumnya daripada bangsa Asia, telah mulai mengubah kebiasaan makan mereka.  Gantinya makan tiga kali sehari di rumah, 25 persen orang Amerika sekarang ini sama sekali tidak sarapan, dan menggantinya dengan minum kopi dan jajan ringan.  Setiap hari 77 juta orang Amerika makan di luar pada salah satu dari 300.000 restoran yang ada di seluruh negeri.
        Dibandingkan pada 75 tahun lalu, konsumsi daging sapi di AS telah meningkat sampai 78 persen, dan penggunaan daging babi, ikan dan ayam telah mencapai angka tertinggi selama ini.  Pemakaian produk-produk olahan susu meningkat sampai 25 persen.  Memakan lemak dan minyak naik sampai 50 persen belakangan ini.  Sebaliknya, permintaan atas buah-buahan segar telah merosot 36 persen, sedangkan sayur-sayuran menurun 25 persen.  Konsumsi buah-buahan kalengan (dilengkapi dengan saus gula yang kental) dan sayuran (telah diawetkan dengan garam) meningkat secara mencolok, dan pemakaian gula serta pemanis lainnya telah naik sampai 50 persen.
        Makanan "siap hidang" (fastfood) yang disukai orang Amerika saat ini adalah:  hamburger, hot dog, pizza, ketang goreng, es krim, susu campur, dan minuman ringan.  Makanan lainnya yang juga digandrungi adalah:  kue-kue roti, roti putih, crackers, daging yang sudah diasapi, sup, keju yang sudah diproses, selai, yogurt dengan campuran rasa, dan coklat campur susu.  Setiap hari hampir 30 persen penduduk dewasa memakan satu hot dog, atau ham maupun sandwich daging; 26 persen melahap satu hamburger, cheeseburger, atau sepotong daging; dan 41 persen meminum dua gelas susu kental sehari.
        Apakah yang dapat dipelajari oleh orang-orang Asia dari statistik di AS?  Makanan in mengandung lemak (kolesterol), gula, atau garam (sodium) yang tinggi.  Menu makanan seperti sekarang terbukti secara langsung mendorong terjadinya serangan jantung, stroke, diabetes, kegemukan, dan penyakit ginjal.
Bagaimana dengan bangsa Asia?
  
     Statistik mengenai masalah menu di AS ini mempunyai kaitan yang pasti dengan bangsa Asia secara umum, khususnya kalangan pengusaha Asia yang telah meniru kebiasaan makan Barat.  Memperhatikan fakta pada 40 tahun lampau itu, para dokter jarang menjumpai suatu serangan jantung di kawasan ini.  Namun, selama sepuluh tahun terakhir penyakit ini, ditambah pula dengan serangan stroke, telah menanjak menjadi penyebab kematian nomor wahid setidaknya di satu negara -- Thailand -- bahkan sampai menyisihkan penyakit kanker, tindak kejahatan, ataupun akibat kecelakaan lalu lintas.  Orang Asia yang bijaksana perlu memahami akan bahaya dari kecenderungan kepada pola makan ala Barat, yang menjadi penyebab utama dari penyakit-penyakit mematikan ini.
Kebiasaan makan orang Asia
  
     Bangsa Asia dari golongan menengah telah banyak makan makanan daging yang digoreng dan mengandung kadar lemak tinggi, ditambah lagi dengan makanan-makanan yang mengandung garam dan gula tinggi yang didapatkan dari restoran-restoran ataupun warung-warung pinggir jalan.  Tetapi khususnya kalangan pengusaha Asia, mereka telah membiasakan diri dengan banyak jenis makanan Barat seperti disebutkan tadi.  Bahkan, bilamana demi urusan bisnis diadakan jamuan bagi mitra usaha, acapkali sajian makanannya adalah dari jenis yang mewah dan tidak sehat ini, yang tinggi kandungan lemak, gula dan garam!
Waspadai yang ini!
  
     Makanan ala Amerika yang paling populer yang mengandung lemak, gula dan sodium (garam) tinggi termasuk:  hamburger, hot dog, pizza, ayam goreng tepung, bistik, susu kental, es krim, donat, tart, kue-kue, roti putih, sup kalengan, keju, telur, minuman ringan, dan kembang gula.  Orang-orang muda Asia terutama sudah mulai "candu" terhadap banyak jenis makanan tersebut.
        Jika Anda suka makan salah satu jenis makanan tersebut beberapa kali dalam seminggu, hati-hatilah!  Anda harus memikirkan untuk menghentikan memakan berbagai jenis makanan Barat yang telah masuk ke dalam daftar makanan kesukaan Anda.
        Berlakulah bijak!  Anda dapat menghindari penyakit-penyakit "ala Barat" seperti stroke, serangan jantung, dan tekanan darah tinggi oleh membuang kebiasaan makan menu Barat itu.


19 Januari 2010

Waspada DBD 2010


     Musim hujan telah terjadi di berbagai daerah di Indonesia, bahkan Banjir juga terjadi di beberapa wilayah Nusantara. Banyak penyakit yang timbul akibat musim penghujan ini, diantaranya demam berdarah. Penyakit ini terutama menyerang anak-anak,remaja dan orang dewasa dengan tanda yang paling sering berupa demam, nyeri pada otot,dan nyeri sendi.
     Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
     Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas gejalanya. Data di bagian anak RSCM menunjukkan pasien DBD sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare. Masalah bisa bertambah karena virus tersebut dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau tipus. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit infeksi virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis. Dengan pemeriksaan klinis yang baik dan lengkap, diagnosis DBD serta pemeriksaan penunjang (laboratorium) dapat membantu terutama bila gejala klinis kurang memadai.
      Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun 1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. Sejak itu penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980 seluruh propinsi di Indonesia kecuali Timor-Timur telah terjangkit penyakit. Sejak pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu terjadi KLB setiap tahun.
KLB DBD terbesar terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate (IR) = 35,19 per 100.000 penduduk dan CFR = 2%. Pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun tahun-tahun berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99 (tahun 2000); 21,66 (tahun 2001); 19,24 (tahun 2002); dan 23,87 (tahun 2003).


Gejala pada penyakit demam berdarah :
  • Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 °C- 40 °C)
  • Manifestasi pendarahan, dengan bentuk : uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb.
  • Hepatomegali (pembesaran hati).
  • Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20 mmHg atau kurang, tekanan sistolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah.
  • Trombositopeni, pada hari ke 3 - 7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000 /mm³.
  • Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai Hematokrit.
  • Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.
  • Pendarahan pada hidung dan gusi.
  • Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah. 
     Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

Pencegahan
Salah satu cara pencegahan yang paling ampuh yaitu dengan memerangi / memberantas sarang nyamuk. Selain itu, kebersihan lingkungan juga merupakan faktor penentu dari timbulnya penyakit DBD. Berikut langkah pencegahan yang lebih dikenal dengan istilah 3M :














Menguras bak air





 Menutup Bak Penampungan Air


dan yang terakhir,....

Mengubur Barang Bekas..


sebenarnya,tindakan pencegahan erat kaitannya dengan menjaaga kebersihan lingkungan tempat kita tinggal, maka dari itu, kebersihan lingkungan yang terjaga juga bisa mencegah perkembangan nyamuk penyebab DBD.

Pengobatan DBD :
  • Pengobatan DBD bersifat suportif, yaitu pemberian obat penurun panas untuk demam, penghilang rasa sakit untuk nyeri, antasida untuk mengurangi volume asam lambung, serta pemberian cairan lewat mulut maupun infus Ringer Laktat atau Asering. Pada penderita DBD terjadi permeabilitas kapiler sehingga terjadi perembesan plasma. Deteksi dini kebocoran plasma dan penggantian cairan yang cukup bisa mencegah terjadinya syok. Perembesan plasma biasanya terjadi pada saat peralihan dari fase demam ke fase penurunan suhu, yaitu pada hari ketiga sampai kelima. Pada masa kritis ini diperlukan kewaspadaan. 
  • Penggantian cairan tubuh.

    • Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter - 2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
    • Gastroenteritis oral solution/kristal diare yaitu garam elektrolit (oralit), kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.






18 Januari 2010

Bakteri Keyboard mampu "membunuhmu"???

Apa anda terbiasa menggunakan komputer?so pastilah,jaman serba canggih begini tidak mungkin anda tidak menyentuh yang namanya komputer ato laptop!apalagi para mahasiswa, dosen, bahkan guru pendidik yang sering menggunakan komputer atau laptop sebagai sarana untuk membantu pekerjaannya. Bagian yang paling rentan terhadaap kuman maupun bakteri yaitu pada keyboard. Di keyboard, banyak sekali bakteri maupun kuman yang menempel, apalagi milik mahasiswa, yang sebagian besar kotor (maklum mahasiswa banyak kerjaan),hehehehe
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang editor majalah komputer, Sarah Kidner menemukan bahwa terdapat banyak bakteri yang tertinggal di komputer, terutama keyboard apabila anda tidak rajin membersihkan komputer. Bakteri ini sendiri ada karena kebiasaan kita yang mungkin sering tidak mencuci tangan, bahkan bakteri ini jumlahnya hampir sama dengan bakteri yang ada di WC atau toilet. Ihhh . . . . . . . .
Seorang peneliti mikrobiologis, James Francis melakukan penelitian terhadap 33 keyboard, tempat duduk toilet dan pegangan toilet, dan ternyata bahkan di keyboard pun terdapat bakteria yang hampir sama yang ada di toilet yang memungkinkan anda terjangkit penyakit yang cukup serius. Ditemukan dalam 4 buah keyboard, sangat berpotensi untuk menyebarkan penyakit dan satu diantaranya bahkan jauh lebih kotor dan berbahaya dibandingkan dengan bakteri yang ditemukan di tempat duduk toilet.
Nah ap anda tidak takut terinfeksi kuman??kalau pingin "hidup lebih panjang" mending rajin - rajin membersihkan keyboard komputer atau laptop kita deh, terutama dokter, perawat, maupun tenaga kesehatan lain yang bekerja di RS yang sering menggunakan komputer,...

Kanker Hati

   Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh (RSPI Sulianti Saroso, 2007). Hati adalah organ metabolisme terbesar dalam tubuh, dengan berat rata-rata sekitar 1.500 gram atau 2% dari berat badan orang dewasa normal (Price dan Wilson, 2005 dalam Dina Amalia, 2008). Hati terlibat dalam sintesis, penyimpanan dan metabolisme banyak senyawa endogen dan klirens senyawa eksogen, termasuk obat dan toksin yang lain dari tubuh.
   Penyakit hati merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui di Indonesia. Lebih kurang 40- 60 % dari pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam menderita kelainan hati. Kerusakan pada hati memiliki dampak besar pada berbagai proses dalam tubuh, termasuk pencernaan, penyerapan, penyimpanan, dan penggunaan vitamin dan mineral. Penyakit hati juga dapat menyebabkan malnutrisi karena beberapa alasan, yaitu menghambat / mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan, mempengaruhi penggunaan gizi dalam tubuh, dan mengurangi pemasukan makanan karena rasa mual, hilangnya selera makan, dan muntah. Bila hati tidak berfungsi dengan semestinya, maka produksi, penggunaan, dan pengeluaran / ekskresi protein, karbohidrat, dan lemak berubah. Selain itu penyerapan serta penggunaan berbagai vitamin dan mineral juga berkurang .
     Kanker  disebabkan proliferasi sel yang tidak terkontrol. Kanker akan muncul bila DNA sel normal mengalami kerusakan sehingga menyebabkan mutasi genetik. Selama ini hampir semua orang sangat tergantung pada hasil indeks pemeriksaan fungsi hati (Liver Function Index). Mereka menganggap bila pemeriksaan hasil index yang normal berarti semua BAIK - BAIK SAJA!! Kesalah pahaman macam ini ternyata juga dilakukan oleh banyak dokter specialis, benar benar mengejutkan, para dokter yang seharusnya memberikan pengetahuan yang benar pada masyarakat umum, ternyata memiliki pengetahuan yang tidak benar. Pencegahan kanker hati harus dilakukan dengan cara yang benar. Tidak ada jalan lain kecuali
mendeteksi dan mengobatinya sedini mungkin.

Penyebab kanker hati ada banyak,diantaranya adalah :
1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang adalah penyebab paling utama.
2. Tidak buang air besar pada pagi hari.
3. Pola makan yang terlalu berlebihan.
4. Tidak makan pagi.
5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet,zat tambahan, zat pewarna, pemanis buatan.
7. Minyak goreng yang tidak sehat. Maka sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng untuk
makanan, hal ini juga berlaku meski menggunakan minyak goreng terbaik sekalipun seperti olive oil.
8. Mengkonsumsi masakan mentah atau dimasak matang 3-5 bagian. Masakan yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.

16 Januari 2010

Penanganan AIDS

AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS yaitu suatu penyakit yang ditimbulkan sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) didalam tubuh manusia, yang mana virus ini menyerang sel darah putih (sel CD4) sehingga mengakibatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai macam penyakit termasuk penyakit ringan sekalipun.

Virus HIV menyerang sel CD4 dan menjadikannya tempat berkembang biak Virus HIV baru, kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sebagaimana kita ketahui bahwa sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika tubuh kita diserang penyakit, Tubuh kita lemah dan tidak berupaya melawan jangkitan penyakit dan akibatnya kita dapat meninggal dunia meski terkena influenza atau pilek biasa.

Ketika tubuh manusia terkena virus HIV maka tidaklah langsung menyebabkan atau menderita penyakit AIDS, melainkan diperlukan waktu yang cukup lama bahkan bertahun-tahun bagi virus HIV untuk menyebabkan AIDS atau HIV positif yang mematikan.

# Cara Penularan virus HIV AIDS
1. Melalui darah. misalnya ; Transfusi darah, terkena darah HIV+ pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Melalui cairan semen, air mani (sperma atau peju Pria). misalnya ; seorang Pria berhubungan badan dengan pasangannya tanpa menggunakan kondom atau pengaman lainnya, oral sex, dsb

3. Melalui cairan vagina pada Wanita. misalnya ; Wanita yang berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-meminjam alat bantu seks, oral seks, dsb.

4. Melalui Air Susu Ibu (ASI). misalnya ; Bayi meminum ASI dari wanita hiv+, Pria meminum susu ASI pasangannya, dsb.

Adapun cairan tubuh yang tidak mengandung Virus HIV pada penderita HIV+ antara lain Saliva (air liur atau air ludah), Feses (kotoran atau tinja), Air mata, Air keringat
serta Urine (Air seni atau air kencing).

# Tanda dan Gejala Penyakit AIDS
Seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang berisiko terkena virus HIV.

Adapun tanda dan gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti dibawah ini :

1. Saluran pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.

2. Saluran Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.

3. Berat badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.

4. System Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.

5. System Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.

6. Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).

# Penanganan dan Pengobatan Penyakit AIDS
Kendatipun dari berbagai negara terus melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.

Kita semua diharapkan untuk tidak mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup tanpa banyak beban dan berpulang ke rahmatullah dengan ikhlas.

Sumber :

15 Januari 2010

Gizi bagi Atlet olahragawan yang Anemia

Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat dalam tubuh manusia dan hfewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia. Besi mempunyai beberapa fungsi esensial dalam tubuh yaitu sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut electron di dalam sel, dan sebagai bahan terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Zat gizi yang bersangkutan adalah zat besi, protein, piridoksin (vitamin B6) yang berperan sebagai katalisator dalam sintesis hem di dalam molekul hemoglobin, vitamin C yang mempengaruhi absorpsi dan pelepasan besi dari transferin ke dalam jaringan tubuh dan vitamin E yang mempengaruhi sintesis membrane sel darah merah. Anemia gizi merupakan salah satu masalah gzi di Indonesia. Sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi. Penyebab anemia gizi besi terutama karena makanan yang dimakan kurang mengandung besi terutama dalam bentuk besi hem. Anemi gizi besi terutama menyerang gologan rentan seperti anak-anak, remaja, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tak luput pula, anemia gizi besi ini terjadi pada atlet karena dikaitkan dengan aktivitas, hemoglobin dan menstruasi bagi atlet wanita.
Anemia kekurangan zat besi dikarakteristikkan dengan kekurangan kapasaitas pembawa oksigen. Sebuah kondisi yang menyebabkan gangguan ketahanan atlet. Kekurangan zat besi biasanya dihubungkan dengan kekurangan fungsi imun, daya tahan dan penurunan kemampuan belajar.

Status Zat Besi dan Penampilan Atlet
Atlet mendapat perhatian khusus mengenai status zat besi karena sbagai pembawa oksigen dan fungsi enzim oksidatif yang merupakan faktor kritis dalam ketahanan fisik. Kekurangan zat besi merupakan salah satu kekurangan zat gizi yang umum terjadi dan dapat pula terjadi pada atlet. Penyebab kekurangan zat besi pada atlet antara lain:
Intake makanan
Intake makanan atlet, terutama atlet olahraga ketahanan, lebih difokuskan pada karbohidrat dan mengurangi daging-dagingan. Pola makan ini dihubungkan dengan penyediaan energi yang optimal namun sedikit intake zat besi. Daging-dagingan menyediakan zat besi yang tinggi daripada bahan makanan lain. Pada atlet vegetarian pun dapat terjadi kekurangan zat besi karena dikaitkan dengan penghindaran bahan makanan sumber hewani yang merupakan tinggi zat besi sehingga akan beresiko kekurangan zat besi pula. Jadi, intake zat besi yang rendah pada atlet tersebut dikaitkan dengan konsumsi bahan makanan yang kandungan zat besinya kurang.
Rendahnya penyerapan zat besi
Diperkirakan hanya 5-15% besi makanan diabsorpsi oleh orang dewasa yang berada dalam status besi baik. Dalam keadaan defisiensi besi absorpsi dapat mencapai 50%. Banyak faktor yang mem[pengaruhi absorpsi besi antara lain:
Bentuk besi dalam makanan berpengaruh terhadap penyerapannya. Besi hem yang merupakan bagian dari mioglobin dan hemoglobin yang terdapat di dalam daging hewan dapat diserap dua kali lipat daripada besinon-hem. Kurang lebih 40% dari besi di dalam daging ayam, dan ikan terdapat sebagai besi hem dan selebihnya sebagai besi non-hem. Besi non-hem juga terdapat di dalam telur, serealia, kacang-kacangan , sayuran hijau dan beberapa jenis buah-buahan. Makan besi hem dan non hem secara bersamaan dapat meningkatkan penyerapan besi non hem. Daging, ayam dan ikan mengandung suatu faktor yang membantu penyerapan besi. Faktor ini terdiri atas asam amino yang mengikat besi dan membantu penyerapannya.
• Asam organik seperti vitamin C sangat membantu penyerapan besi non hem dengan merubah betuk feri menjadi fero. Bentuk fero lebih mudah diserap. Vitamin C di samping membentuk besi-askorbat yang tetap larut dalam pH lebih tinggi dalam duodenum. Oleh karena itu, sangat dianjurkan mengonsumsi makanan sumber vitamin C setiap kali makan. Asam organik lainnya yaitu asam sitrat.
• Asam fitat dan faktor lain dalam serat serealia dan asam oksalat di dalam sayuran menghambat penyerapan besi. Faktor-faktor ini mengikat besi sehingga mempersulit penyerapannya. Protein kedelai menurunkan absorpsi besi yag mungkin disebabkan oleh nilai fitatnya yang tinggi. Karena kedelai dan hasil olahannya mempunyai kandungan besi yang tinggi, pengaruh akhir terhadap absorpsi besi biasanya positif. Vitamin C dalam jumlah cukup besar dapat melawan sebagian pengaruh faktor-faktor yang menghambat penyerapan besi ini.
• Tanin yag merupakan polifenol dan terdapat di dalam teh, kopi dan bebarapa jenis sayuran dan buah juga menghambat absorpsi besi dengan cara mengikatnya. Bila besi tubuh tidak terlalu tinggi, sebaiknya tidak minum teh atau kopi waktu makan. Kalsium dosis tnggi berupa suplemen menghambat absorpsi besi namun mekanismenya belum diketahui secara pasti. Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI daripada susu sapi.
• Tingkat keasaman lambung meningkatkan daya larut besi. Kekurangan asam klorida di dalam lambung atau pnggunaan obat-obatan yang bersifat basa seperti antasid menghalangi absorpsi besi.
• Faktor intrinsik di dalam lambung membantu penyerapan besi, diduga karena hem mempunyai struktur yang sama dengan vitamin B12.
• Kebutuhan tubuh akan besi berpengaruh besar terhadap absorpsi besi. Bila tubuh kekurangan besi atau kebutuhan meningkat pada masa pertumbuhan, absortpsi besi non hem dapat meningkat sampai sepuluh kali sedangkan besi hem dua kali.

Sport anemia
Sport anemia adalah keadaan tejadinya kerusakan sel-sel darah sebagai akibat latihan berat yang pada umunya menyebabkan kehilangan zat besi (Fe) sehingga kadar hemoglobin (Hb) menurun di bawah 12% untuk wanita dan di bawah 13% untuk pria. Tujuan penatalaksanaan makanan pada keadaan sport anemia adalah meningkatkan kadar hemoglobin sel darah merah dan meningkatkan pembentukan sel darah merah agar mencapai kadar Hb dan jumlah sel darah merah yang normal. Berbagai faktor penyebab terjadinya sport anemia antara lain:
• Ekskresi yang berlebihan melalui keringat pada keadaan tertentu misalnya pada saat menstruasi bagi atlet wanita
• Peningkatan kebutuhan zat besi karena terjadinya kerusakan sel darah merah
• Defisiensi zat-zat gizi pembentuk darah, seperti protein, vitamin B12, asam folat dan zat besi karena menurunnya nafsu makan maupun akibat program penurunan berat badan
• Reaksi faali akibat latihan ketahanan fisik yang berat sehingga menimbulkan hemodilusi dan berakibat “pseudoanemia”

Dengan mempertimbangkan keempat faktor penyebab sport anemia, pengaturan makanan bagi penderita sport anemia perlu mempertimbangkan hal berikut ini:
• Menambahkan variasai makanan yang banyak mengandung zat gizi penghasil sel darah merah baik hewani maupun nabati
• Menambah bahan makanan yang mengandung zat-zat yang membantu penyerapan zat besi seperti vitamin C, buah-buahan dan protein hewani
• Mengurangi bahan makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi misalnya the dan kopi

Selain itu, ada beberapa faktor lainnya yang perlu dicermati dalam menangani penderita sport anemia:
• Penilaian status anemia dengan pemeriksaan laboratorium darah, hemoglobin, ferritin dan transferin
• Bila dianggap perlu, dapat diberi suplemen zat besi dan vitamin C berupa atablet sulfa ferrosus selama 2 bulan. Pemakaian tablet sulfa ferrosusakan mengakibatkan warna feses kehitam-hitaman dan kadang-kadang terjadi sembelit atau mual bila berlebihan.

Sirosis Hati dan Paracetamol

Hati (liver) merupakan organ terbesar dalam tubuh manusia. Di dalam hati terjadi proses-proses penting bagi kehidupan kita yaitu proses penyimpanan energi, pembentukan protein dan asam empedu, pengaturan metabolisme kolesterol, dan penetralan racun/obat yang masuk dalam tubuh (RSPI Sulianti Saroso, 2007). Hati adalah organ metabolisme terbesar dalam tubuh, dengan berat rata-rata sekitar 1.500 gram atau 2% dari berat badan orang dewasa normal (Price dan Wilson, 2005 dalam Dina Amalia, 2008). Hati terlibat dalam sintesis, penyimpanan dan metabolisme banyak senyawa endogen dan klirens senyawa eksogen, termasuk obat dan toksin yang lain dari tubuh.
Salah satu fungsi hati yang penting ialah melindungi tubuh terhadap terjadinya penumpukan zat berbahaya yang masuk dari luar, misalnya obat. Banyak diantara obat yang bersifat larut dalam lemak dan tidak mudah diekskresikan oleh ginjal. Untuk itu maka sistem enzim pada mikrosom hati akan melakukan biotransformasi sedemikian rupa sehingga terbentuk metabolit yang lebih mudah larut dalam air dan dapat dikeluarkan melalui urin atau empedu. Dengan faal sedemikian rupa, tidak mengherankan bila hati mempunyai kemungkinan yang cukup besar pula untuk dirusak oleh obat.
Penyakit hati merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui di Indonesia. Lebih kurang 40- 60 % dari pasien yang dirawat di bagian penyakit dalam menderita kelainan hati. Kerusakan pada hati memiliki dampak besar pada berbagai proses dalam tubuh, termasuk pencernaan, penyerapan, penyimpanan, dan penggunaan vitamin dan mineral. Penyakit hati juga dapat menyebabkan malnutrisi karena beberapa alasan, yaitu menghambat / mengganggu pencernaan dan penyerapan makanan, mempengaruhi penggunaan gizi dalam tubuh, dan mengurangi pemasukan makanan karena rasa mual, hilangnya selera makan, dan muntah. Bila hati tidak berfungsi dengan semestinya, maka produksi, penggunaan, dan pengeluaran / ekskresi protein, karbohidrat, dan lemak berubah. Selain itu penyerapan serta penggunaan berbagai vitamin dan mineral juga berkurang.
Kasus kerusakan hati akut yang disebabkan oleh paracetamol (acetaminophen) meningkat dari 28% pada tahun 1998 menjadi 51% pada tahun 2003. Kebanyakan pasien yang menderita penyakit tersebut adalah wanita (74%). Penderita yang overdosis secara sengaja untuk kasus percobaan bunuh diri sebanyak 44% dan sebanyak 48% yang mengalami overdosis secara tidak sengaja, yaitu yang menggunakan obat ini secara kombinasi namun kandungannya sama-sama paracetamol (acetaminophen), atau mengkonsumsi lebih dari dosis yang dianjurkan dalam waktu yang lama. Semua pasien penguna paracetamol (acetaminophen) yang menderita kerusakan hati akut, 74 meninggal, 23 menerima transplantasi hati dan 178 bertahan tanpa transplantasi hati.
Parasetamol (acetaminophen) merupakan obat analgesik yang populer digunakan untuk melegakan sesak napas, demam, atau sakit ringan. Rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyatakan bahwa dosis aman mengonsumsi parasetamol tidak lebih dari 4000 mg dalam jangka 24 jam bagi orang dewasa dan anak berusia di atas 12 tahun. Namun parasetamol termasuk obat yang mudah didapat, sehingga overdosis obat baik sengaja ataupun tidak disengaja masih sering terjadi. Penggunaan parasetamol dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kerusakan liver, bahkan kematian. Untuk menghindari efek samping tersebut, maka FDA menurunkan dosis aman parasetamol, yakni 3.250 mg untuk orang dewasa (sebagian ahli merasa dosis ini masih terlalu tinggi) dan untuk dosis tunggal tidak lebih dari 650 mg.
Tes laboratorium sering kali digunakan untuk memastikan diagnosis (bersama-sama dengan riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik/klinis) serta untuk memantau penyakit dan pengobatan, salah satunya adalah pemeriksaan alkali fosfatase (ALP). Alkali fosfatase sebetulnya adalah suatu kumpulan enzim yang serupa, yang dibuat dalam saluran cairan empedu dan selaput dalam hati, tetapi juga ditemukan dalam banyak jaringan lain. Peningkatan fosfatase alkali dapat terjadi bila saluran cairan empedu dihambat. Peningkatan pada fosfatase alkali dapat terjadi terkait dengan sirosis dan kanker hati.
Maka dari itu, untuk mencegah sirosis hati dalam jangka panjang, sebaiknya sedini mungkin kurangi konsumsi paracetamol, kecuali penggunaannya tidak bisa dihindarkan (terpaksa), agar organ hati kita senantiasa sehat tanpa adanya kelainan. Konsumsi bahan makanan alami dan tidak mengkonsumsi alkohol juga ampuh untuk mencegah sirosis hati.


Disadur dari berbagai sumber dan jurnal penelitian

Hilangkan Gabut di masa PPKM

Wabah COVID-19 kini sudah menyebar luas hampir ke seluruh dunia, termasuk negara kita tercinta,Indonesia. Semakin luasnya penyebaran COVID-1...